Dinas Pendidikan Daerah Khusus Jakarta (Disdik DKJ) memindahkan Kepala Sekolah SMAN 65 Jakarta atas petisi dari sekolah. Kesediaan itu disampaikan usai mediasi antar kedua pihak.
"Saya tadi mendampingi Pak Kepala Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Disdik DKJ ke SMAN 65. Pak Kasudin Wilayah 2 Jakbar juga di situ," kata Kepala Seksi (Kasi) PTK Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Barat, Hasim, dalam Antara dikutip Rabu (12/6/2024).
Mediasi tersebut dilakukan menyusul petisi yang dibuat oleh guru-guru sekolah untuk meminta pergantian kepala sekolah. Sebagai informasi, petisi tersebut muncul salah satunya usai Kepala Sekolah SMAN 65 Jakarta, Indramojo, menyampaikan "belajar itu menghafal" saat upacara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak nyaman dengan pernyataan tersebut serta beberapa perlakuan lainnya, sekolah membuat petisi agar Indramojo mundur dari jabatan Kepala Sekolah.
Hingga kini, Disdik DKJ belum dapat mengonfirmasi dugaan-dugaan perlakuan yang terdapat dalam petisi tersebut. Hasim mengatakan pihaknya belum menemukan bukti otentik.
"Kita enggak bisa (mengonfirmasi kebenaran petisi) karena kita enggak punya bukti, hanya dari sekolah-sekolah (guru-guru) ini katanya seperti ini, katanya seperti ini. Soal bukti otentik, misalnya, rekaman dan sebagainya kan kita enggak punya," kata Hasim.
Namun, kata Hasim, Disdik DKJ sepakat agar Indramojo diperiksa dan dipindahkan menjadi guru di sekolah dekat kediamannya di Cipayung, Jakarta Timur.
"Dan beliau bersedia, maksudnya ingin kalau memang menjadi guru di dekat rumahnya (wilayah Cipayung)," katanya.
Kegiatan KBM Tetap Berjalan
Meskipun dalam penyelidikan, Hasim memastikan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di SMAN 65 Jakarta tetap berjalan lancar.
"Ya sebetulnya kelihatan tetap berjalan lancar dari pembelajaran. KBM sih nggak ada masalah," katanya.
Tunjuk Pengganti Sementara
Dalam menggantikan Indramojo, Disdik Jakarta telah menunjuk pelaksana harian (Plh) Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 65 Jakarta.
"Kami sudah melakukan permintaan keterangan kepada Wakil Kepala Sekolah, Kasubbag TU dan perwakilan Guru SMAN 65 Jakarta," kataa Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, dalam detikNews dikutip Rabu (12/6/2024).
"Kesimpulannya adalah karena Kepsek SMAN 65 baru saja selesai amputasi kaki akan konsentrasi penyembuhan kesehatannya di RSCM. sementara itu kami menugaskan Kepala Sekolah yang lain sebagai Plh Kepsek SMAN 65," katanya.
Disdik pun akan mendampingi Plh Kepsek SMAN 65. Sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
"Dan kami juga akan melakukan pendampingan dan pembinaan dengan PLH Kepsek yang baru agar KBM di SMAN 65 berjalan dengan kondusif," ujarnya.
Pernyataan Indramojo
Indramojo menyebutkan petisi yang mendorong pencopotan dirinya dipicu seorang guru yang membeli karpet tanpa penganggaran. Dia lalu meminta para guru mengumpulkan uang untuk mengganti biaya pembelian karpet itu.
Dia membantah petisi itu muncul karena kesalahan yang dia lakukan.
"Itu tidak benar, jadi mungkin kekesalan hati Pak Abdulrohman ini, membuat petisi semacam itu, mengajak yang lain. Kalau saya katakan seperti difitnahlah," kata dia.
Indramojo menegaskan tidak ingin menyulut masalah yang lebih jauh akibat petisi tersebut.
"Bagaimana lagi, saya pemimpin, kalau petisi sudah masuk ke mana-mana, kalau saya hantam lagi itu yang terjadi saling baku hantam, jadi biarlah saya korban," katanya.
"Meskipun saya harus menanggung ini semua dengan segala risiko saya berhenti sebagai kepsek, nggak masalah selama sekolah ini berjalan nyaman," sambungnya.
(nir/nah)