Panduan Sastra Masuk Kurikulum Ditarik Usai Dikritik, Kapan Rilis Ulang?

ADVERTISEMENT

Panduan Sastra Masuk Kurikulum Ditarik Usai Dikritik, Kapan Rilis Ulang?

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 31 Mei 2024 20:24 WIB
Kepala BSKAP, Anindito Aditomo.
Kepala BSKAP, Anindito Aditomo. (Foto: Kemendikbud)
Jakarta -

Buku panduan program Sastra Masuk Kurikulum ditarik oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lantaran muncul protes dari berbagai kalangan. Kapan panduan dirilis ulang?

Sebagai informasi, Kemendikbudristek akan merilis Program Sastra Masuk Kurikulum di mana buku-buku sastra akan menjadi pendamping pembelajaran siswa di kelas. Program untuk sekolah yang sudah mengadopsi Kurikulum Merdeka itu akan segera rilis di tahun ajaran mendatang.

Sistemnya, guru-guru bisa menggabungkan kegiatan belajar-mengajar dengan buku sastra yang sudah direkomendasikan dan dikurasi oleh Kemdikbudristek. Adapun buku-buku rekomendasi tersebut tertuang dalam buku panduan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai menuai kritik, buku Panduan Sastra Masuk Kurikulum akhirnya ditarik oleh Kemendikbud pada 22 Mei lalu. Lantas, kapan akan dirilis ulang?

Kapan Buku Panduan Sastra Masuk Kurikulum Dirilis Ulang?

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan jika buku panduan tersebut ditarik untuk perbaikan lanjutannya. Ia mengatakan jika daftar buku akan kembali dikurasi oleh para editor.

ADVERTISEMENT

"Melibatkan editor profesional dan independen untuk ngecek satu persatu entry yang ada di dalam buku panduan itu. Dan nantinya akan kita publikasikan," ujar Anindito dalam Pers Konferensi Sastra Masuk Kurikulum di Hotel Sutasoma, Jakarta, Jumat (31/5/2024).

"Jadi Ini salah satu koreksi yang kita lakukan. Ada proses pemeriksaan yang jauh lebih ketat," imbuhnya.

Anindito juga mengingatkan untuk tidak menyebarkan buku panduan yang telah ditarik tersebut.

"Buku panduan kita cabut. Mohon bantuan untuk menyampaikan agar buku panduan jangan dishare-share lagi. Itu sudah kita cabut. Kita akan cari cara yang lebih baik," imbaunya.

Adapun buku panduan akan dirilis kembali dan bisa digunakan di tahun ajaran baru.

Soal Konten Buku yang Terlalu Seksual

Selaku tim kurator dan penulis, Okky Madasari, menanggapi soal protes buku rekomendasi yang terlalu seksual. Ia berpendapat jika buku yang dianggap 'vulgar' merupakan cara penyair dalam menganalogikan sesuatu.

"Buku-buku isinya Saras gitu kan ada kutipan yang dianggap Vulgar dan sebagainya, itu kan cara seorang penyair menganalogikan alam. Nah itu sebuah buku yang bicara tentang ekologi lingkungan dan itu kita rekomendasikan karena kita ingin mendekatkan menyadarkan seseorang tentang pentingnya kelestarian lingkungan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar kutipan yang dianggap berbahaya untuk ditelaah lebih lanjut.

"Misalnya ada satu buku dianggap kutipannya berbahaya itu maksudnya kenapa. Oh ternyata buku ini berbicara tentang satu periode sejarah di Indonesia. Jadi tujuannya lebih ke pengajaran sejarah," jelasnya.

Kritikan dari Berbagai Pihak

Buku Panduan Sastra Masuk Kurikulum menuai beragam kritik. Salah satunya dari Nusantara Utama Cita (NU Circle). Perkumpulan tersebut menilai ada banyak karya sastra beradegan vulgar yang direkomendasikan dalam Program Sastra Masuk Kurikulum.

Wakil Ketua NU Circle, Ahmad Rizali mengingatkan Mendikbudristek Nadiem untuk tidak menyebarkan adegan seksualitas di lingkungan sekolah.

"Adegan cabul yang mengumbar narasi seksualitas dan persenggamaan sangat tidak layak masuk kurikulum pendidikan nasional. Nadiem harus menghentikan kecerobohan ini. Pemerintah harus menjaga keadaban manusia melalui pendidikan kemanusiaan yang adil dan beradab," seru Ahmad dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (31/5/2024).

Senada, Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) juga meminta agar Kemendikbudristek lebih selektif memilih buku yang cocok untuk pendidikan.

"Ini tentu kontraproduktif dengan penguatan pendidikan karakter yang sedang digalakkan," kata Wakil Ketua Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, HR Alpha Amirrachman dan Sekretaris M Khoirul Huda melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (31/5/2024).




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads