Project Based Learning: Arti, Ciri-ciri, Perbedaan, dan Caranya

ADVERTISEMENT

Project Based Learning: Arti, Ciri-ciri, Perbedaan, dan Caranya

Bayu Ardi Isnanto - detikEdu
Selasa, 07 Mei 2024 07:00 WIB
Sejumlah siswa SMP Budi Cendekia Islamic School mengikuti kegiatan Pekan Project Based Learning (PJBL) di Unit Pengolahan Sampah (UPS) Merdeka 2, Depok, Jabar, Sabtu (5/11/2022). Kegiatan belajar di luar ruang kelas itu guna meningkatkan pemahaman para siswa terkait pengolahan sampah terutama sampah organik menjadi kompos. ANTARA FOTO/Andika Wahyu/YU
 *** Local Caption ***
Penerapan Project Based Learning tentang peduli lingkungan yang dilakukan pada salah satu SMP. Foto: ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU
Jakarta -

Project Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek kini menjadi metode standar dalam pendidikan di Indonesia. Sistem ini lebih menuntut keaktifan siswa dalam proses belajar-mengajar.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu Project Based Learning, mulai dari pengertian, ciri-ciri atau karakteristik, perbedaannya dengan sistem konvensional, dan cara menerapkannya.

Pengertian Project Based Learning

Project Based Learning atau yang disingkat PBL dalam bahasa Indonesia adalah pembelajaran berbasis proyek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari situs PBL Works, Project Based Learning adalah metode pengajaran di mana siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dengan bekerja dalam jangka waktu yang lama untuk menyelidiki dan menanggapi pertanyaan, masalah, atau tantangan yang otentik, menarik, dan kompleks.

Berdasarkan penjelasan pada buku Implementasi Project-Based Learning dan Pengembangan Karakter Pekerja Abad XXI (2022) yang disusun Dwi Agus Sudjimat, PBL berpusat pada peserta didik.

ADVERTISEMENT

Artinya, siswa harus aktif mencari tahu untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sementara guru lebih berperan sebagai fasilitator.

Peserta didik juga diarahkan untuk bisa menanggapi pertanyaan di dunia nyata melalui proses penyelidikan, sehingga mampu membangun kreativitas dan mendorong kerja sama antar siswa.

Karakteristik Project Based Learning

Dilansir dari situs Paudpedia dan Ditjen Guru dan Tenaga Kerja Kemdikbud, berikut ini beberapa karakteristik dari Project Based Learning:

  • Siswa ditempatkan pada suatu pembelajaran yang nyata dan menghasilkan solusi penting.
  • Siswa harus merasakan pengalaman langsung saat pembelajaran.
  • Setiap siswa harus terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan, penyusunan, hingga pemaparan produk.
  • Proyek melibatkan peran teman, guru, orang tua, hingga masyarakat.
  • Proyek melibatkan kerja tim, berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah.
  • Situasi kelas dibuat sangat toleran, cair, dan menyenangkan.
  • Memungkinkan siswa bekerja mandiri dalam waktu yang lama.

Beda PBL dengan Sistem Konvensional

Jika dibandingkan dengan cara lama, apa sih perbedaan Project Based Learning dengan sistem pengajaran konvensional?

Berikut ini 5 perbedaannya, yang dilansir dari jurnal berjudul Penerapan Metode Project Based Learning dalam Pembelajaran karya Erni Murniarti dari Universitas Kristen Indonesia.

1. Kurikulum

Dilihat dari sisi kurikulum, sistem konvensional harus mengacu pada kurikulum yang baku dengan cakupan materi yang lebar. Siswa diminta untuk menghafal materi tanpa berpikir fakta.

Sementara kurikulum PBL memiliki jangka waktu panjang dan interdisciplinary. Siswa berperan sebagai pusat perhatian dalam menyimak isu dunia nyata. Siswa juga harus melakukan investigasi dan riset yang mendalam.

2. Kelas

Kelas pada sistem konvensional menempatkan siswa pada tempat duduk yang rapi dan kaku. Semua siswa di dalam kelas dirangkul bersama-sama dengan langkah dan bobot yang sama. Masing-masing memiliki target secara individu.

Pada sistem PBL, siswa bisa duduk secara fleksibel, santai dan berkolaborasi di dalam tim.

Petunjuk pembelajaran dapat disampaikan secara fleksibel, memungkinkan terjadi perbedaan tingkat dan topik yang dipelajari oleh setiap pelajar. Sistem ini mendorong siswa bekerja dalam tim yang heterogen untuk mencapai target.

3. Pelajar

Pada sistem konvensional, pelajar bergantung kepada pengajar dan hanya menyelesaikan instruksi.

Sementara pelajar pada sistem PBL bertanggung jawab atas diri sendiri, menggambarkan tugasnya sendiri dan bekerja sebagai anggota suatu tim untuk waktu tertentu dengan suatu target.

4. Pendidik

Pendidik pada sistem konvensional seperti pemberi ceramah atau narasumber dan tenaga ahli yang menjadi pusat pembelajaran. Pada sistem PBL, pendidik hanya sebagai fasilitator dan menyediakan sumber daya.

5. Pelaksanaan dan Teknologi

Sistem konvensional memberikan reward bagi yang berhasil menyelesaikan tugas dan memberikan hukuman bagi yang tidak menguasai konsep.

Sementara sistem PBL menggunakan alat yang terintegrasi dalam semua aspek kelas untuk memecahkan masalah, komunikasi, meneliti hasil, dan mengumpulkan informasi secara bersama-sama.

Cara Menerapkan Project Based Learning

Dikutip dari jurnal penelitian karya Wendhie Prayitno dari LPMP Provinsi DI Yogyakarta, cara menerapkan Project Based Learning dikembangkan oleh The George Lucas Educational Foundation yang terdiri dari:

1. Mulai dengan Pertanyaan Esensial

Mulailah dari pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat ditindaklanjuti oleh siswa untuk melakukan suatu aktivitas.

Pilihlah topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan diawali dari investigasi mendalam. Guru memantau agar topik yang diangkat relevan untuk siswa.

2. Lakukan Perencanaan Proyek

Setelah menemukan topik, mulailah dengan perencanaan bersama teman dan guru.

Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas, cara mengintegrasikan berbagai subjek, hingga memilih alat dan bahan untuk menyelesaikan proyek.

3. Atur Jadwal

Atur jadwal bersama guru dan anggota tim, apa saja aktivitas yang akan dilakukan, lengkap dengan waktunya. Beberapa hal yang dilakukan antara lain:

  • Membuat timeline penyelesaian proyek
  • Membuat deadline kapan proyek harus diselesaikan
  • Guru membimbing siswa saat mereka membuat langkah yang tidak berhubungan dengan proyek
  • Siswa diminta menjelaskan alasan tentang pemilihan suatu langkah

4. Monitor Progres Pengerjaan

Guru harus selalu memonitor aktivitas siswa selama menyelesaikan proyek apakah sudah sesuai jadwal. Guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas siswa.

5. Lakukan Penilaian Hasil

Hasil pekerjaan kemudian dinilai dan dilakukan umpan balik. Hal ini dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar.

6. Evaluasi

Terakhir, guru dan siswa melakukan evaluasi bersama terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Refleksi ini dapat mengembangkan proses diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran.

Demikian tadi penjelasan mengenai Project Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek, lengkap dengan pengertian, karakteristik, perbedaan dengan sistem konvensional, dan cara menerapkannya.




(bai/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads