Kurikulum Merdeka resmi menjadi kurikulum nasional mulai 26 Maret 2024. Sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka dapat mendaftar mulai 27 Maret-28 April 2024 di platform Merdeka Mengajar atau http://kurikulum.kemdikbud.go.id/portalikm.
Pada platform pendaftaran, sekolah dapat memilih tahun implementasi Kurikulum Merdeka sesuai kesiapan masing-masing. Sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka dapat beralih menerapkannya paling lambat pada tahun ajaran 2026/2027, dan khusus sekolah di daerah 3T paling lambat pada tahun ajaran 2027/2028.
Dengan demikian, sekolah di luar daerah 3T dapat mempelajari dan menjalani transisi menuju Kurikulum Merdeka selama 2 tahun. Sementara itu, sekolah di daerah 3T berkesempatan menjalani transisi selama 3 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketentuan di atas tertuang dalam Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) No 12 Tahun 2024 tentang penetapan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum pada PAUD, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.
Dikutip dari laman Kemdikbud, 309.149 sekolah terdaftar sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka hingga 2023. Angka ini meliputi 80% sekolah di Indonesia. Sebanyak 6.200 sekolah di antaranya berada di daerah tertinggal.
Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran yang fokus pada materi esensial, fleksibel atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa, dan fokus pada penguatan karakter. Dengan demikian, kurikulum ini memungkinkan siswa mendalami konsep dan menguatkan kompetensi alih-alih menghafal materi.
Prinsip Kurikulum Merdeka yaitu:
- Fokus pada muatan esensial, yakni berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa agar ia punya cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna
- Fleksibel, yakni Kurikulum Merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, karakteristik sekolah, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat
- Pengembangan karakter, yakni pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial, dan emosional siswa lewat alokasi waktu khusus maupun terintegrasi dengan proses pembelajaran
Karakteristik Kurikulum Merdeka
- Ada asesmen atau penilaian di awal, saat, dan di akhir pembelajaran agar dapat memahami kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang sudah dijalani siswa
- Memahami kebutuhan dan posisi siswa untuk melakukan penyesuaian pembelajaran
- Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar siswa ketimbang cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum
- Mengacu pada hasil refleksi bersama para guru atas kemajuan belajar siswa
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah kegiatan kokurikuler Kurikulum Merdeka. Dalam P5 yang dikembangkan di sekolah, siswa diharapkan berkesempatan untuk:
- Mempelajari teman atau isu penting secara mendalam, seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan hidup berdemokrasi
- Melakukan aksi nyata sebagai respons pada isu-isu tersebut sesuai perkembangan dan tahapan belajarnya
- Menjelajahi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan meguatkan enam dimensi profil pelajar Pancasila:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia - - Mandiri
- Bergotong-royong
- Berkebinekaan global
- Bernalar kritis
- Kreatif.
Bahasa Inggris Wajib di Jenjang SD/Sederajat Mulai TA 2027/2028
Mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris di SD, MI, dan sederajat berlaku wajib mulai tahun ajaran 2027/2028. Jelang tahun ajaran tersebut, mapel Bahasa Inggris tetap menjadi mata pelajaran pilihan yang diselenggarakan sesuai kesiapan sekolah.
Mata pelajaran Bahasa Inggris di Kurikulum Merdeka diajarkan mulai kelas III SD/MI/sederajat, bersamaan dengan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial.
Pada transisi mata pelajaran Bahasa Inggris menjadi mapel wajib di SD, MI, dan sederajat, Kemendikbud bertanggung jawab untuk menyediakan pelatihan guru yang akan mengajar Bahasa Inggris selama masa peralihan. Sedangkan pemerintah daerah (pemda) bertanggung jawab menyediakan guru Bahasa Inggris di SD, MI, dan sederajat pada masa peralihan tersebut.
(twu/nwk)