.webp)
PISA atau Programme for International Student Assessment (PISA) adalah survei kualitas pendidikan yang dilakukan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Penilaian ini diberikan kepada siswa di usia 15 tahun yang mencakup kepandaian literasi, matematika, dan sains siswa.
Pada tahun 2022, PISA diikuti oleh 81 negara, yang terdiri dari 37 negara OECD dan 44 negara mitra. Hasil PISA 2022 Indonesia menunjukkan peningkatan 5-6 peringkat dibanding tahun 2018. Indonesia naik 5 posisi pada bidang literasi dan matematika, serta 6 posisi pada bidang sains.
Andreas Schleicher selaku Director of Education and Skills Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mengaku takjub dengan capaian Indonesia di mana menjadi salah satu negara dengan jumlah siswa tangguh tertinggi.
"Yang saya maksud adalah para murid yang berasal dari keluarga-keluarga miskin, dari keluarga-keluarga yang kurang beruntung, dan masih menunjukkan hasil yang benar-benar bagus," puji Andreas dalam Hasil PISA dan Transformasi Pendidikan di Indonesia via Youtube Kemendikbud RI, Kamis (1/2/2024).
Andreas mengungkapkan jika Indonesia berada pada urutan keempat dalam skala tersebut.
"Menurut saya adalah hasil yang benar-benar bagus," ujarnya.
Hasil Asesmen Nasional Ungkap Hal Serupa
Indonesia juga memiliki survei kualitas pendidikan sendiri bernama Asesmen Nasional (AN). Komponen AN mencakup Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Diadakan rutin setiap tahun, Anindito Aditomo selaku Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud mengungkapkan temuan serupa dalam AN. Temuan ini tercatat dari hasil AN terbaru tahun 2023.
"Dengan hasil asesmen terbaru pada 2023 kita melihat peningkatan yang signifikan baik dalam literasi maupun numerasi secara menyeluruh di semua tingkat pendidikan. Terutama di kalangan para murid yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi rendah," papar Anindito.
Anindito menyatakan jika data ini mempertegas komentar Direktur OECD itu tentang ketangguhan pendidikan Indonesia.
"Ini juga menjelaskan hal yang sama komentar Andreas bahwa kami cukup tangguh dalam sistem ini," ujarnya.
(nir/nwk)
