Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menemukan kenaikan siswa SMK yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tren kenaikan ini terlihat mulai dari 2 tahun terakhir.
"Di DKI Jakarta untuk melanjutkan baik di perguruan tinggi negeri maupun di perguruan tinggi swasta. Di PTN sekitar 40%, yang lainnya ada yang ke PTS," jelas Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo dalam Pekan Pendidikan Tinggi DKI Jakarta di Balai Kartini, Jl. Gatot Subroto No.6 Kuningan, Setiabudi, Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Lulusan SMK yang melanjutkan ke pendidikan tinggi, lanjut Purwosusilo, lebih banyak melanjutkan ke perguruan tinggi vokasi. Ia mencontohkan lulusan teknik elektro di SMK yang menekuni Teknik Elektro di perguruan tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke Mana Siswa SMK Lain Setelah Lulus?
Disdik DKI juga mendapati masih banyak siswa yang lanjut bekerja, baik wirausaha maupun bekerja di sektor industri. Wirausaha yang dimaksud ialah bekerja secara mandiri lewat gawai, termasuk sebagai freelancer.
"Kerja itu tak perlu ada kantornya. Perlu ada HP, bisa kerja di rumah," ujar Purwosusilo.
Selain bekerja, Disdik DKI juga menemukan siswa yang belum melanjutkan kuliah, bekerja, atau wirausaha.
"Ada yang lainnya atau belum mengambil kuliah atau kerja atau wirausaha," jelasnya.
Tamatan SMK Tak Lagi Siap Terjun ke Industri
Lebih lanjut, Purwosusilo mengungkapkan jika lulusan SMK belum siap untuk terjun langsung ke dunia industri. Kendati sudah dibekali dengan praktik semasa sekolah, ia mengatakan kompetensi lulusan SMK tak lagi memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Untuk memenuhi kesenjangan ini, kelas industri diajarkan di jenjang SMK maupun oleh lembaga swasta.
"Kita sudah punya beberapa kelas-kelas industri yang sifatnya SMK dan di swasta," ujarnya.
"Maka di Jakarta ada yang namanya kelas-kelas industri. Ada sekolah kelas industri perhotelan misalnya. Anak-anak itu lulusannya akan terserap direkrut oleh hotel," sambungnya.
Saat ini, ada 565 SMK di DKI Jakarta dengan siswa aktif kelas 12 atau tingkat akhir sebanyak 60 ribu orang.
(nir/twu)