Bentuk Ketahanan Mengajar di Pelosok, Relawan Guru Muda Ikuti Pelatihan Survival

ADVERTISEMENT

Bentuk Ketahanan Mengajar di Pelosok, Relawan Guru Muda Ikuti Pelatihan Survival

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 28 Nov 2023 15:30 WIB
Relawan Guru Muda Pijar Batch 3 ikut pelatihan survival.
Relawan Guru Muda Pijar Batch 3 ikut pelatihan survival. Foto: Cicin Yulianti/detikEdu
Jakarta -

Pi' Mengajar (Pijar), CTARSA Foundation mengirimkan sebanyak 10 guru muda untuk mengajar di sekolah-sekolah yang dibantu CTARSA Foundation yang terdapat di pelosok. Program tersebut adalah Guru Muda Pijar Batch 3.

Sebelum ditugaskan selama satu tahun, para guru dilatih terlebih dahulu langsung oleh Marinir TNI AL di Mako Marinir Cilandak, Jakarta Selatan selama lima hari yakni pada 25-29 November 2023.

Pelatihan ini dilaksanakan untuk membentuk mental para guru dapat bertahan dan menyesuaikan diri di lingkungan tempat mengajar. Sebagaimana dikatakan oleh pemimpin pelatihan yakni Dicky Yudiantara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan pelatihan ini kan mereka nanti ditempatkan di pelosok-pelosok, jadi apabila nanti mereka jauh dari keluarga jauh dari rumah, harus memiliki mental yang kuat," katanya kepada detikEdu di Mako Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).

ADVERTISEMENT

Latihan Terjun Tali-Navigasi

Tak hanya dituntut bisa membagikan pengetahuan kepada murid, para guru muda Pijar Batch 3 juga diharuskan mengenali lingkungan sekitar tempat mereka mengajar.

"Harapannya, pasca pelatihan ini, guru muda bisa memberikan contoh-contoh kepada siswa-siswa yang ada di sekolah, terutama di pelosok nanti, karena kebanyakan yang kerja di pelosok-pelosok itu tidak kuat mentalnya," kata Dicky.

Selama lima hari pelatihan, mereka diajari berbagai cara bertahan hidup di tengah keterbatasan. Mulai dari pelatihan untuk menguji mental hingga fisik.

"Untuk mental ketahanan mereka cukup bagus sudah mulai terbentuk, mulai dari kekompakan, kemudian fisik juga udah kita latih sampai hari ini ada pelatihan mountaineering," tutur sang komandan.

Latihan tersebut misalnya adalah terjun tali, menentukan arah atau menavigasi, flying fox dan lainnya.

"Ada terjun tali, bagaimana cara menaiki tali. Hari kedua itu ada latihan navigasi darat, contohnya cara mengompas, menentukan suatu titik, bagaimana cara kita menafsir jarak, bangunan atau suatu rumah," tambahnya" tutur Dicky.

Bahkan, layaknya pelatihan pasukan TNI, para guru pun diberikan pengujian kewaspadaan. Gunanya, para guru bisa waspada terhadap kemungkinan yang bisa terjadi di tempat mengajar seperti bencana alam yang bisa kapan saja terjadi.

"Pada jam 10 malam kita lakukan pendadakan, kalau di TNI itu apabila kita melaksanakan operasi di medan tugas, bertujuan agar kita tetap selalu waspada dan siap siaga," tuturnya.

Selain itu, hal tersebut bisa mengingatkan para guru agar selalu was-was terhadap kejahatan yang bisa menyerangnya ataupun murid sewaktu-waktu. "Apabila mereka sudah ditempatkan di sekolahnya masing-masing, nanti apabila terjadi sebuah gangguan," tutur Dicky soal latihan pendadakan ini.

(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads