Bertaruh Nyawa Guru Pergi Mengajar Lewati Jembatan Berpijak di Tali

Bertaruh Nyawa Guru Pergi Mengajar Lewati Jembatan Berpijak di Tali

Dimas Sanjaya - detikKalimantan
Rabu, 14 Mei 2025 16:02 WIB
Tangkap layar video guru melewati jembatan gantung memijak seutas tali di Merangin, Jambi
Penampakan guru yang menyeberangi jembatan gantung yang rusak (Foto: Dok. Istimewa)
Merangin -

Perjalanan sekelompok guru di Merangin, Jambi, untuk pergi mengajar begitu menantang. Mereka harus menyeberangi jembatan gantung rusak yang membahayakan nyawa.

Potret memilukan itu terekam dalam video berdurasi 63 detik yang diunggah di akun Instagram @rinidiansukma, memperlihatkan 4 orang guru bertaruh nyawa melintas sebuah jembatan gantung yang mengalami kerusakan. Mereka secara bergantian melewati tali di kanan jembatan gantung lantaran lantai jembatan dibongkar.

"Perjuangan ibu guru menuju sekolah, melewati jembatan rusak yang sedang perbaikan. Semoga bisa dibangun jembatan permanen biar nggak rusak terus jembatan gantungnya," tulis postingan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jembatan itu berada di Desa Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin. Rini pemilik akun tersebut saat dikonfirmasi menyebut bahwa guru yang ada di dalam video itu merupakan guru SDN 117 Desa Simpang Limbur. Dia menerangkan jembatan itu, memang sedang dalam perbaikan.

"Itu rekan saya guru SD. Saya guru SMP. Itu jembatannya sedang diperbaiki kok," ujarnya.

Pj Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, mengatakan kondisi jembatan memang dalam kondisi rusak dan saat ini tengah dalam perbaikan.

Saat perbaikan jembatan gantung ini, proses belajar mengajar SDN 117 Desa Simpang Limbur dipindahkan ke gedung madrasah di Desa Limbur Merangin.

Mayoritas siswa di SDN 117 itu juga, kata Sargawi, berasal dari Desa Limbur Merangin. Sehingga demi keselamatan, maka sebagian guru dipindahkan tugas mengajar, sekaligus mengurangi mobilitas siswa yang akan melewati jembatan tersebut.

"Kalau anak-anak kan sangat bahaya kalau menyeberang. Maka, kita putuskan gurunya yang datang ke sini," kata Sargawi, Selasa (13/5/2025).

Sargawi menjelaskan kondisi jembatan memang dalam keadaan rusak, beberapa bagian lantai jembatan sudah dalam kondisi keropos, meski masih bisa dilewati. Kondisinya semakin parah saat adanya tali seling terputus, pada Selasa (6/5/2025).

"Saat guru melintas, itu merupakan hari pertama perbaikan jembatan setelah tali selingnya putus," ujarnya.

Sargawi menuturkan pihak desa sudah menyediakan perahu sebagai alat transportasi sementara para guru, sampai jembatan selesai diperbaiki. Namun, saat hari dalam video itu, pemilik perahu tidak ada di lokasi.

"Sewaktu guru ini mau menyeberang itu kan sekira pukul 08.00 WIB, belum ada pekerja (perahu) di lokasi, dan mereka mau tidak mau melewati jembatan yang dalam proses perbaikan," jelasnya.

Jembatan gantung ini diketahui memiliki panjang 144 meter dan menjadi penghubung dua desa, yakni Desa Limbur Merangin dan Desa Simpang Limbur. Jembatan tersebut dibangun dengan menggunakan konstruksi besi sejak 20 tahun lalu.




(mud/mud)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads