Mendikbudristek Dampingi Presiden Resmikan Pembangunan-Revitalisasi Sekolah di IKN

ADVERTISEMENT

Mendikbudristek Dampingi Presiden Resmikan Pembangunan-Revitalisasi Sekolah di IKN

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 02 Nov 2023 09:30 WIB
Presiden Joko Widodo juga melakukan prosesi groundbreaking revitalisasi SDN 020 Sepaku yang berada disekitar kawasan IKN. Begini potretnya.
Foto: Dok. Setpres
Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan dan revitalisasi sekolah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (1/11/2023) kemarin).

Diketahui sekolah yang akan dibangun bernama Nusantara Intercultural School (NIS). Hal ini disebut sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam menyediakan pendidikan bermutu bagi masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke IKN.

Tak hanya itu, lima sekolah dasar (SD) yang juga ada di IKN dan sekitarnya ikut terkena dampak baik revitalisasi. Salah satunya adalah SD Negeri 020 Sepaku yang ada tepat di IKN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya senang ini akan memperbaiki kualitas pendidikan tidak hanya di SD Negeri 020 Sepaku, tetapi kita juga sedang memperbaiki lima Sekolah Dasar (SD) yang lain di sekitar Ibu Kota Nusantara," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (2/11/2023).

Harapan Menteri Nadiem

Revitalisasi pada SD Negeri 020 Sepaku adalah langkah yang harus dilakukan pemerintah. Karena sekolah tersebut berada di lokasi yang rawan banjir sehingga proses belajar-mengajar kerap terganggu.

ADVERTISEMENT

Bekerjasama dengan banyak pihak, sekolah akan dibangun di lokasi yang lebih aman dan nyaman serta dengan peningkatan sarana dan prasarana mumpuni. Mas Menteri Nadiem juga mengapresiasi kolaborasi banyak pihak yang tergabung dalam membangun sekolah di IKN.

Hal ini menurutnya sebagai bukti bila pembangunan yang tengah digerakan untuk IKN tak hanya infrastruktur. Namun, juga proses untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan.

Ia berharap, di masa mendatang sekolah di IKN dapat memerdekakan pelajar dan Kurikulum Merdeka juga bisa diterapkan di satuan pendidikan di IKN. Terlebih kini, Kurikulum Merdeka sudah diterapkan oleh 300.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia dan amanat dari Presiden Joko Widodo.

"Dengan Kurikulum Merdeka, materi dipangkas hampir 30-40 persen, sehingga sekarang yang terpenting adalah kedalaman analisa dan kemampuan berpikir kritis," jelas Nadiem.

Tak hanya siswa, Nadiem juga mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM).

Saat ini, PMM sudah digunakan oleh lebih dari 2,8 juta guru di seluruh Indonesia untuk saling berbagi. Terakhir, Mendikbudristek juga berharap Asesmen Nasional (AN) ikut dimanfaatkan sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan.

Untuk itu, Nadiem mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama menciptakan ekosistem pendidikan yang bermutu. Terutama mementingkan pada perkembangan peserta didik melalui Merdeka Belajar.

"Mari terus menguatkan gotong royong kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, untuk mewujudkan Merdeka Belajar di Ibu Kota Nusantara," tutup Nadiem.

Siswa SDN 020 Sepaku Senang

Menjadi sekolah yang akan direvitalisasi, Kepala Sekolah SDN 020 Sepaku, Pujianto merespon positif hal ini. Ia senang karena memang kondisi sekolahnya sudah tidak layak.

"Senang sekali, karena kondisi sekolah kami yang tidak layak, alhamdulillah kami bisa dapat sekolah yang (akan dibangun) luar biasa bagusnya," ujarnya.

Tak hanya itu, salah satu siswa kelas satu SDN 020 Sepaku, Fanaya Ashalina mengaku senang akan punya sekolah baru. Ia berharap sekolahnya nanti tak lagi banji seperti saat ini.

"Rasanya senang dan bangga bisa punya sekolah baru. Semoga enggak banjir lagi, jadi bisa sekolah dengan nyaman," seru Fanaya.

Dilaksanakan dalam acara Groundbreaking Revitalisasi SD Negeri 020 Sepaku, Kalimantan Timur, Presiden meletakkan batu pertama di dua tempat sekolah secara simbolis dengan menekan tombol sirine.

Pada proses tersebut, Presiden didampingi Mendikbudristek, Mensesneg, Menteri PUPR, Menteri BUMN, Kepala Otorita IKN, Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Pj Bupati Penajam Paser Utara, pimpinan Jakarta Intercultural School, Direktur Astra, serta pimpinan Yayasan Pendidikan Astra.




(det/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads