Sebanyak 28.336 peserta mengikuti pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka melalui MOOC (Massive Open Online Course) Pintar yang diselenggarakan Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kementerian Agama. Dilaksanakan mulai 10 hingga 21 Mei 2023, pendaftaran terbuka bagi siapa saja yang berminat.
"Kita buka seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin mempelajari bagaimana strategi implementasi Kurikulum Merdeka. Bukan hanya guru madrasah, tetapi juga terbuka bagi guru agama di sekolah umum, dosen, pengawas sekolah, pengawas madrasah, orang tua siswa, praktisi pendidikan, dan siapa saja yang berminat," jelas Kepala Pusdiklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan Kemenag Mastuki dalam keterangan resminya, Rabu (10/5/2023).
Lanjut Mastuki, pelatihan secara online mandiri bersertifikat ini dilaksanakan kembali karena tingginya animo masyarakat untuk mengetahui kurikulum merdeka yang sedang diterapkan di sekolah maupun madrasah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelatihan ini kali ketiga dilaksanakan dalam dua bulan terakhir. Animo guru, kepala madrasah, pengawas, maupun dosen dan elemen masyarakat lain terhadap pelatihan ini sangat besar. Itu menunjukkan pelatihan online mandiri ini diapresiasi masyarakat," tuturnya.
Menurutnya, tingginya partisipasi calon peserta menjadi indikasi bahwa pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. Selain itu, pelatihan melalui MOOC Pintar efektif karena bisa melibatkan peserta secara lebih masif dan lintas daerah.
"Melalui MOOC peserta bisa belajar kapan saja dan dari mana saja, fleksibel, yang penting tidak melewati tanggal yang ditentukan penyelenggara. Jadi tidak akan mengganggu tugas utama peserta," paparnya.
Sebagai apresiasi atas partisipasi peserta, pihaknya akan terus memperbaiki layanan pelatihan yang dapat diakses masyarakat secara mudah dan cepat.
"Saya mengapresiasi karena pelatihan ini basisnya adalah kemandirian peserta. Mereka harus mendaftar sendiri, belajar sendiri, ujian sendiri, dan unduh sertifikat sendiri. Semuanya dilakukan oleh peserta sendiri," tambahnya.
Harapannya, para peserta dan pemangku kepentingan bisa memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan baik.
Ia mengatakan, Kementerian Agama juga aktif menyosialisasikan pelaksanaan implementasi kurikulum baru ini melalui pelatihan terstruktur dan gratis.
"Sehingga tidak ada satupun kalangan pendidik, terutama di lingkungan Kemenag yang tidak tahu tentang Kurikulum Merdeka dan cara mengimplementasikannya," tandasnya.
(nir/twu)