Studi Oxford: Penutupan Sekolah Saat Pandemi Berdampak Negatif bagi Anak

ADVERTISEMENT

Studi Oxford: Penutupan Sekolah Saat Pandemi Berdampak Negatif bagi Anak

Zefanya Septiani - detikEdu
Kamis, 13 Apr 2023 20:00 WIB
Asian  student girl video conference e-learning with teacher on computer in living room at home. E-learning ,online ,education and internet social distancing protect from COVID-19 virus.
Ilustrasi sekolah jarak jauh saat sekolah ditutup selama masa pandemi Covid-19 Foto: iStock
Jakarta -

Salah satu upaya untuk mengurangi penularan COVID-19 selama pandemi adalah dengan menutup sekolah dan mengganti metode pembelajarannya secara daring. Ternyata penutupan sekolah ini memberikan berbagai dampak negatif baik terhadap anak maupun sekitarnya.

Hasil riset tim peneliti Universitas Oxford, Inggris mengungkap penutupan sekolah memang dapat mengurangi penularan COVID-19. Namun di sisi lain punya dampak negatif pada pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan anak-anak.

Penutupan sekolah diketahui dapat meningkatkan kecemasan, berkurangnya pembelajaran dan meningkatnya obesitas. Temuan ini mungkin menarik bagi pembuat kebijakan dan mereka yang merencanakan respons pandemi di masa depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penutupan sekolah digunakan sebagai metode potensial di sebagian besar negara untuk mengurangi kemungkinan penularan dan kematian COVID-19. Kendati demikian keefektifan dan potensi dampak panjang terhadap anak usia sekolah sebagian besar masih belum diketahui.


Studi Terhadap Penutupan Sekolah

Studi yang diterbitkan akhir Maret 2023 lalu dalam BMJ (British Medical Journal) Evidence-Based Medicine dengan judul "School closures during COVID-19: an overview of
systematic reviews" menunjukkan penutupan sekolah memiliki beberapa manfaat dalam mengurangi penularan COVID-19 di komunitas.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, di sisi lain misalnya dalam hal pembelajaran dan prestasi siswa, penelitian tersebut mengungkapkan penutupan sekolah mengakibatkan learning loss atau berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.

Penelitian itu juga mendapat fakta siswa dengan latar belakang sosial ekonomi rendah merupakan paling terdampak. Sejumlah siswa tidak bisa terlibat penuh dalam metode pengajaran secara virtual atau daring.

Salah satu anggota tim peneliti, Profesor Kamal Ram Mahtani mengatakan tinjauan komprehensif secara sistematis dilakukan terhadap lebih dari 132 studi unik yang menyoroti dampak global COVID -19 penutupan sekolah.

"Meskipun penutupan sekolah memiliki dampak positif untuk mengurangi penularan tetapi juga memberikan dampak negatif seperti memburuknya kesehatan fisik dan mental, kehilangan pembelajaran dan meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga," ujar Mahtani seperti dikutip dari laman University of Oxford, Kamis (13/4/2023).

Berdasarkan kondisi di atas menurut guru besar dari Nuffield Department of Primary Care Health Sciences, University of Oxford itu para pemimpin layanan kesehatan harus mempertimbangkan secara mendalam terkait keseimbangan manfaat dan kerugian saat menerapkan kebijakan masa depan.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads