Permainan latto-latto adalah permainan lawas era 1990-an akhir atau era 2000-an yang kembali viral akhir-akhir ini. Saking ramainya, latto-latto turut dimainkan oleh publik figur hingga pejabat negara seperti Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Maraknya permainan itu membuat anak-anak sekolah ikut memainkannya. Beberapa anak bahkan membawa latto-latto ke mana pun mereka pergi.
Sekolah di Daerah Ini Larang Siswa Bawa Latto-latto
Untuk mengantisipasi agar permainan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pesisir Barat, di Provinsi Lampung melarang siswa untuk membawa latto-latto ke sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan itu juga disampaikan melalui surat edaran bernomor 420/13/IV.01/2023. Alasan larangan ini karena keberadaan latto-latto di sekolah dianggap akan mengganggu fokus murid belajar.
Kepala Disdik Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burta membenarkan adanya surat edaran itu. Menurutnya, larangan membawa latto-latto ke sekolah dibuat agar peserta didik dapat fokus belajar.
"Jadi tujuan kami agar siswa ini dapat fokus mengikuti kegiatan belajar mengajar. Karena yang saya pantau dalam kunjungan beberapa hari lalu, para siswa ini asyik bermain latto-latto di lingkungan sekolah dan kami menilai ini mengganggu," ujarnya dikutip dari detikSumut, Rabu (4/1/2023).
Mengapa Latto-latto Dilarang Dibawa ke Sekolah?
Kadisdik Kabupaten Pesisir Barat menjelaskan bahwa larangan tersebut terkait dengan kekhawatiran dari bahan latto-latto yang terbuat dari plastik keras.
Edwin khawatir murid menggunakan latto-latto sebagai senjata apabila terjadi keributan di lingkungan sekolah.
"Pada dasarnya kami tidak melarang untuk anak-anak bermain latto-latto, tapi yang kami larang latto-latto dibawa ke lingkungan sekolah pada saat kegiatan sekolah," paparnya.
"Kami juga menghindari jika terjadi keributan sesama siswa dan latto-latto dijadikan alat, maka kami larang dimainkan di lingkungan sekolah," terangnya lebih lanjut.
Dengan edaran ini, Edwin berharap masyarakat terutama orang tua dapat mengerti akan tujuan larangan ini.
"Kami berharap kepada masyarakat terutama para orang tua bisa memahami tujuan dari larangan ini," tuturnya.
Untuk baca berita lebih lanjut tentang edaran Kadisdik Kabupaten Pesisir Barat bisa cek DI SINI.
Sejarah Singkat Latto-latto
Sebagai informasi, latto-latto diketahui sudah ada sejak tahun 1960-an. Sejak dulu, mainan in memang sudah digandrungi banyak orang.
Namun, pada 1960-1970, mainan tersebut dibuat dari kaca, sehingga menyebabkan insiden cedera mata pada sejumlah anak di Amerika Serikat (AS), sebagaimana dikutip dari The Guardian.
Insiden tersebut kemudian mendorong Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) melarang latto-latto beredar pada 1966. Keputusan ini pun didukung beberapa komunitas dan Organisasi untuk Mencegah Kebutaan (Society for the Prevention of Blindness).
Oleh sebab itu, latto-latto akhirnya dibuat dari bahan plastik meski tetap bisa pecah. Setidaknya, risiko yang timbul akibat latto-latto berbahan plastik tidaklah sebesar yang berbahan kaca.
(faz/nwk)