Latto-latto Viral, Anak 90-an Masih Ingat 10 Mainan Jadul Ini Nggak?

ADVERTISEMENT

Latto-latto Viral, Anak 90-an Masih Ingat 10 Mainan Jadul Ini Nggak?

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 30 Des 2022 10:00 WIB
Permainan tradisional.
Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom./Ilustrasi permainan jadul
Jakarta -

Mainan latto-latto kembali viral hingga turut dimainkan Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke Subang, Jawa Barat. Selain latto-lattto, anak 90-an masih ingat permainan 'jadul' lain nggak?

Nah sebelum memasuki era digital, anak-anak biasanya akan bermain dengan mainan tradisional. Dari petak umpet hingga gobak sodor, permainan ini dilakukan bersama-sama tanpa bantuan gadget.

Selain lebih hemat biaya, permainan anak jaman dulu ini lebih juga mengutamakan kebersamaan, kecerdasan, dan ketangkasan. Apa saja permainan itu? cek daftarnya dilansir dari buku Permainan Tradisional Anak Nusantara yang diterbitkan oleh Kemendikbud dan Badan Bahasa karya Rizky Yulita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 Permainan Anak Zaman Dulu:

1. Gobak Sodor

Siapa yang masih ingat gobak sodor? selain senang dimainkan antar teman, gobak sodor juga sering dimasukkan dalam pelajaran olahraga di Sekolah Dasar.

Permainan ini selain membutuhkan kerja sama juga harus gesit melewati penjaga garis agar tidak ditangkap. Biasanya, gobak sodor dimainkan 8-10 anak yang terbagi menjadi dua kelompok.

ADVERTISEMENT

2. Congklak

Congklak cukup populer di tanah Jawa. Di Jawa, permainan ini disebut dakon, sedangkan warga Sumatera menamainya congklak. Permainan ini disebut dentuman di Lampung dan mokaotan di Sulawesi.

Congklak dimainkan dengan menggunakan papan kayu yang diberi lubang sesuai kebutuhan. Biji congklak bisa berupa biji-bijian atau kerikil kecil dengan jumlah yang disesuaikan dengan kebutuhan permainan.

3. Hompimpa atau Gambreng

Nah kalau hompimpa atau gambreng adalah permainan yang dilakukan untuk mengawali berbagai permainan lainnya. Dalam budaya Jawa, hompimpa dilakukan sembari mengucapkan kalimat "Hompimpa alaium gambreng".

Sementara dalam budaya Betawi, hompimpa diucapkan dengan kalimat "Hompimpa alaium gambreng, Mpok Ipah pakai baju rombeng". Inilah mengapa hompimpa sering disebut juga dengan permainan gambreng.

4. Lompat Karet

Tak perlu banyak biaya, cukup ambil karet di rumah dan anak-anak sudah bisa membuat permainan lompat karet. Sebelum bermain, anak-anak harus mampu mengepang terlebih dahulu karetnya sehingga menjadi sebuah tali yang panjang.

Cara memainkannya pun mudah. Ada dua anak sebagai pengayun karet. Kemudian anak-anak lain bisa meloncati karet itu.

5. Engklek

Engklek atau gacok adalah permainan anak zaman dulu yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Gacok dapat berupa batu atau keramik yang besarnya berkisar 5-7 cm atau lebih, yang dibuat pipih dan tidak tajam.

Anak-anak mulanya menggambar garis kotak-kotak menggunakan kapur atau batu bata. Pemain harus melempar batu dari kotak terdekat atau kotak pertama. Jika batu tidak meleset, pemain boleh melanjutkan dengan melangkahi kotak pertama sambil jinjit satu kaki. Siapa yang sampai ke kotak akhir terlebih dahulu, ialah pemenangnya.

6. Gundu

Bermain kelereng sering juga disebut dengan permainan gundu atau guli. Di daerah Jawa, permainan ini disebut bermain nekeran, di Palembang disebut ekar, dan di Banjar disebut kleker.

7. Layang-Layang

Bermain layang-layang bisa dilakukan sendiri atau bersama teman. Biasanya, permainan ini dilakukan saat cuaca cerah.

Hembusan angin akan membantu layang-layang segera terbang ke langit. Layang-layang bisa dibeli atau dibuat sendiri.

8. Kuda Loncat

Kuda loncat atau kuda reot pasti sering anak 90-an liat di kelas. Biasanya, anak laki-laki yang akan memainkan ini, tetapi juga bisa diikuti anak perempuan.

Mulanya, satu orang menjadi tiang yang berdiri membelakangi dinding. Ia akan melakukan hompimpa dengan pemain lainnya. Orang yang kalah hompimpa akan menjadi kuda dengan berjongkok.

Anak-anak lain yang menang hompimpa berbaris satu per satu dan melompati si kuda secara bergiliran.

9. Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan memiliki kesetimbangan pada suatu titik.
Permainan gasing membutuhkan tanah yang keras karena gasing hanya berputar dengan maksimal pada tanah yang keras.

Gasing zaman dahulu bisa dibuat dari kayu. Di kampung-kampung, gasing dibuat dari cabang pohon nangka atau pohon gading.

10. Petak Umpet

Permainan anak jaman dulu yang terakhir adalah petak umpet. Permainan satu ini tak pernah lekang oleh waktu.

Permainan ini bisa dimainkan minimal dua orang. Pemain awalnya melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang harus berjaga. Orang yang berjaga harus menutup mata dan menghitung dari 1-10, kemudian yang lain bersembunyi. Setelah selesai menghitung, barulah mencari keberadaan teman yang lain.

Gimana anak 90-an, jadi nostalgia masa kecil lagi nggak?




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads