Di pengujung 2021 lalu, terbit Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah. Peraturan ini menyatakan bahwa sertifikat Guru Penggerak adalah salah satu syarat menjadi kepala sekolah.
Program Guru Penggerak adalah program kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran dan agen pendorong transformasi pendidikan di Indonesia yang berpihak pada siswa.
Guru penggerak adalah guru yang telah lulus seleksi dan program pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan, mencakup pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan sambil tetap bertugas mengajar sebagai guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Praptono mengatakan, peraturan terkait syarat kepala sekolah ini diterapkan sebagaimana diklat pendidikan calon kepala sekolah ditiadakan mulai 2022.
Sementara itu, sambungnya, guru yang sudah punya sertifikat dari diklat calon kepala sekolah tetap diakomodasi.
"Guru penggerak yang sudah dididik 9 bulan sudah dikeluarkan (aturannya dalam) Permendikbud 40 Tahun 2021, bahwa guru penggerak menjadi pool rekrutmen calon kepala sekolah," kata Praptono dalam Silaturahmi Merdeka Belajar secara daring di kanal YouTube Kemendikbud RI di pengawal tahun, Kamis (20/1/2022).
Praptono juga menegaskan, guru penggerak kini juga menjadi bagian dari jenjang karier untuk menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah.
Mendikbudristek Nadiem Makarim turut mendorong pemerintah daerah untuk memprioritaskan guru penggerak menjadi kepala sekolah dan pengawas sebagaimana yang telah diatur Kemendikbudristek.
"Di Permendikbud kita, lulusan (guru penggerak) ini harus diprioritaskan jadi kepala sekolah dan pengawas. Mohon didukung Permendikbudnya,"kata Nadiem dalam dialog dengan para guru pengerak dan calon guru penggerak Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (24/11/2022).
Inovasi Guru Penggerak
Dalam program Guru Penggerak, para Calon Guru Penggerak (CGP) belajar dengan topik utama pemimpin pembelajaran, berdiferensiasi, komunitas, praktik, sosial, dan emosi.
Sejumlah modul yang wajib dituntaskan CGP antara lain praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, paradigma dan visi Guru Penggerak, pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah, lalu selebrasi, refleksi, kolaborasi, dan aksi.
Para CGP juga melalui asesmen penugasan dan praktik, menerima umpan balik dari rekan sejawat, fasilitator, dan kepala sekolah, serta peningkatan hasil belajar siswa.
Dari rangkaian pendidikan Guru Penggerak, para CGP lalu menggagas berbagai inovasi yang mendukung pembelajaran siswa.
Eka Widiastuti, Guru Penggerak dari SMPN 1 Sungkai Selatan, Lampung salah satunya. Karena para siswa senang bermain game, ia membuat game berbasis android yang dapat diakses tanpa kuota internet.
"Siswa saya suka main game, bagaimana caranya ini jadi alat belajar. Keterbatasannya yaitu kuota internet, karena siswa berasal dari kalangan menengah ke bawah. Jadi gimana bikin pembelajaran berbasis digital? Akhirnya bikin game based android yang bisa diakses tanpa kuota internet. Anak-anak jadi senang dan antusias," tuturnya.
Guru Penggerak ini juga juga menggagas Petak Umpet Soal sebagai inovasi penilaian siswa. Niatnya agar siswa tak takut soal dan ujian matematika. Para siswa juga diajak untuk membuat soal.
Soal tersebut lalu disebar di area sekolah. Para siswa pun berkejaran mencari soal. Jawaban soal dikonfirmasi siswa-siswa lainnya.
"Jadi gurunya lebih ke mengawasi. Saya terkejut dari responsnya. Biasanya siswa takut dengan soal, ujian, kini senang mencari soal," tutur Eka dalam peringatan Hari Guru Nasional 2022, Sabtu (26/11/2022) lalu.
Calon Guru Penggerak Sepanjang 2022
Berdasarkan catatan Kemendikbudristek, sepanjang 2022, 48.000 guru penggerak angkatan 5-7 yang telah direkrut pada 2021 mulai menjalani pendidikan.
Sementara itu, 20.000 calon Guru Penggerak angkatan 8 dari 365 daerah yang telah direkrut sepanjang bulan September 2022 akan memulai pendidikan yang dijadwalkan 4 April-13 Oktober 2023 mendatang.
Di pengujung 2022, Kemendikbudristek juga tengah merekrut Guru Penggerak angkatan 9 dan 10 hingga 10 Januari 2023 dengan total kuota 75.000 guru.
Download report Year in Review 2022 di sini
(twu/nwk)