Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek membuka Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2022.
Program ini memberi kesempatan kepada calon Mahasiswa Prajabatan tahun 2022 yang tidak lolos seleksi pada pendaftaran gelombang pertama dapat mendaftar kembali pada pembukaan gelombang kedua.
"Pengulangan pendaftaran tersebut dibolehkan asalkan persyaratan umum pendaftaran calon mahasiswa PPG Prajabatan terpenuhi," ucap Zainun Misbah selaku Koordinator Pokja PPG Prajabatan, dalam seri webinar Sapa GTK Episode #7, dikutip Senin (12/9/2022).
Benefit yang Didapatkan Mahasiswa PPG
Zainun mengungkapkan bahwa akan ada banyak benefit yang bisa didapat oleh mahasiswa PPG Prajabatan saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari mendapatkan beasiswa pendidikan selama satu tahun atau dua semester hingga diupayakan untuk memenuhi kebutuhan guru atau menggantikan guru pensiun.
"Pada prosesnya pelaksanaan PPG prajabatan model baru ini dilakukan tidak hanya kuantitas tapi mengingat kualitas. Mahasiswa akan memperoleh pengalaman pembelajaran selama masa kuliahnya, dengan bekal yang berkualitas, dan untuk lebih mempersiapkan mereka menjadi guru," terang Zainun.
Perhitungan Kuota PPG Prajabatan 2022
Zainun juga menyampaikan bahwa arah kebijakan pelaksanaan PPG saat ini, salah satunya mengenai kuota, dihitung berdasarkan data-data dari guru yang akan pensiun.
Selain itu terdapat juga perubahan arah kebijakan mulai dari pembelajaran hingga prioritas bagi lulusan PPG Prajabatan.
"Mereka (lulusan PPG prajabatan) akan menggantikan guru pensiun sehingga ada jaminan untuk mereka menjadi guru. Proses perkuliahan yang akan mereka jalani juga tidak hanya antara dosen dan mahasiswa, tapi ada juga guru pamong dan praktisi," paparnya.
"Setelah lulus mereka akan mendapatkan sertifikat pendidik, yang penting sekali oleh calon guru, untuk syarat menjadi guru, dan mereka akan diprioritaskan ketika ada penerimaan guru," imbuh Zainun.
Motivasi Menjadi Guru Muda
Dalam kesempatan yang sama, Rizky Pasha Wirakusumah dan Muniratul Mukaramah, dua orang pendaftar PPG Prajabatan gelombang pertama turut berbagi motivasi dan pengalaman mereka mendaftar dan mengikuti seleksi PPG Prajabatan tahun 2022. https://www.detik.com/tag/ppg-prajabatan/
Rizky Pasha Wirakusumah yang merupakan alumnus PGSD Penjas UPI mengungkapkan motivasinya untuk menjadi guru muda di Indonesia.
Ia ingin berbagi ilmu bagi banyak orang, melatih hidup lebih baik dan memperdalam ilmu pengetahuan. Selain itu, faktor lingkungan keluarga juga membuat dirinya yakin menjadi seorang guru.
"Saya termotivasi oleh guru olahraga saya, sejak SD sampai SMA, mereka menggunakan teknik mengajar yang berbeda-beda yang membuat saya tertarik menjadi guru. Dan almarhum ayah saya juga seorang guru, saat masih kecil saya dan adik-adik saya diajari oleh ayah, ini menjadi dorongan bagi saya untuk menjadi seorang guru," ungkapnya.
Senada dengan Rizky, Muniratul Mukaramah, alumnus Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Lambung Mangkurat juga mengungkapkan bahwa lingkungan memang mempengaruhi untuk menjadi guru.
Dia bercerita bahwa kedua orangtuanya berprofesi sebagai guru, di mana ayahnya seorang guru kelas dan ibunya seorang guru pendidikan agama Islam salah satu SD Negeri di Kota Amuntai, Kalimantan Selatan.
"Menjadi guru adalah minat saya dari kecil dan minat itu semakin besar ketika saya berada di jenjang sekolah sampai dengan jenjang kuliah," kata Muniratul.
Terkait motivasinya menjadi guru, Muniratul mengikuti PPG Prajabatan karena selama beberapa tahun belakangan menjadi guru, ia masih merasa kekurangan ilmu. Selain itu, ia juga ingin mengasah kemampuannya dalam dunia pendidikan.
"Saya ingin sekali membuat proses pembelajaran di kelas itu menjadi sesuatu yang menarik, kreatif, dan tentu juga saya ingin menjadi seorang guru profesional. Wadah yang tepat untuk mewujudkan semua itu adalah dengan mengikuti PPG Prajabatan," terangnya.
Mengenai proses pendaftaran hingga tahapan seleksi PPG Prajabatan pada gelombang pertama pun, baik Rizky dan Muniratul, tidak mempunyai kendala dan masalah.
Menurut mereka, peserta harus jeli mencari seluruh informasi seputar program ini melalui media sosial dan webinar.
"Karena informasinya (tentang PPG) dapat diperoleh melalui Instagram, webinar, maupun dengan berselancar di Google," tutur Muniratul.
(faz/nwy)