Sambut PTM di Tahun Ajaran Baru, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

ADVERTISEMENT

Sambut PTM di Tahun Ajaran Baru, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 11 Jul 2022 16:30 WIB
Siswa SMA 28 belajar dengan menerapkan PTM 100 persen
Foto: Rahma/detikEdu/Sambut PTM di Tahun Ajaran Baru, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua
Jakarta -

Satuan pendidikan atau sekolah di beberapa wilayah sudah mulai menjalankan tahun ajaran baru 2022/2023 pada 11 Juli 2022. Sementara wilayah lain ada yang masuk sekolah pada 18 Juli 2022.

Dengan dimulainya tahun ajaran baru ini, beberapa sekolah wajib mempersiapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sesuai aturan yang berlaku. Seperti sekolah BPK Penabur Jakarta misalnya.

Dr. Kumalasari Onggobawono, M.Pd., Kepala Divisi Pendidikan BPK Penabur Jakarta mengemukakan, terkait PTM 100% BPK Penabur mengikuti SKB 4 Menteri, yang telah di-breakdown oleh dinas pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena BPK Penabur Jakarta ada di beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi sehingga breakdown surat edaran masing-masing Disdik tersebut kita pelajari masing-masing. Kita sudah melaksanakan PTM 100% sesuai aturan terbaru," ujar Kumalasari alam diskusi online bersama Gramedia bertajuk Gramedia Back to Offline School, dikutip Direktorat SD Kemdikbud RI, Senin (11/7/2023).

Adaptasi PTM dengan Sistem Hybrid

Kumalasari menyampaikan, dalam proses adaptasi PTM 100 persen bisa muncul kendala seperti orang tua khawatir anaknya terpapar.

ADVERTISEMENT

Kendala lainnya ada beberapa anak tertentu yang mengalami komorbid yang tidak terkontrol, sehingga mereka tidak bisa menerima vaksin dan memutuskan sekolah dari rumah.

"Menghadapi hal-hal seperti ini, karena BPK Penabur Jakarta meliputi 79 sekolah dari jenjang TK sampai SLTA termasuk SPK, jadi ketika kita memang tidak bisa datang secara on-site otomatis kita harus menyediakan dan memfasilitasi kebutuhan mereka untuk belajar dari rumah. Salah satunya melalui sistem hybrid," paparnya.

Dalam diskusi online tersebut, Anggie Anggraini Tri Saptari, Perwakilan orang tua Murid sekaligus Guru SMAN 11 Bandung menceritakan, anaknya yang mau memasuki kelas 2 sekolah dasar sangat antusias untuk mengikuti PTM 100 persen.

"Karena ketika murid khususnya jenjang SD menjalankan sekolah hybrid banyak kendala yang dihadapi. Seperti guru yang kurang fokus mengajar karena membagi antara kelas dan di rumah, dan gangguan lainnya. Jadi ketika PTM 100% diterapkan kembali, anak-anak antusias," kata Anggie.

Persiapan Orang Tua Menyambut PTM 100 Persen

Sementara itu, psikolog Arienda Anggraini M.Psi. mengatakan pada awal pandemi, terjadi transisi dalam semua sektor termasuk pendidikan.

Salah satunya adalah transisi orang tua yang dipaksa keadaan untuk menjadi guru bagi anak-anaknya karena sekolah tatap muka ditiadakan.

Selama sekolah online berlangsung, banyak keluhan orang tua seperti harus membagi waktu untuk anak-anak, tidak memahami materi pelajaran dan lain sebagainya.

"Sekarang para orang tua sudah beradaptasi cara mengajari anak-anak, dan setelah masuk PTM 100% ada lagi keluhan orang tua yaitu ketakutan," ujarnya.

"Misalnya mereka mempertanyakan apakah sekolah sudah cukup siap, apalagi di usia SD ini kan aktivitas geraknya lebih besar dan lebih sulit diberi pengertian dibandingkan dengan anak-anak SMA atau anak-anak SMP," imbuh Arienda.

Arienda menyampaikan setidaknya ada beberapa persiapan dalam menghadapi PTM 100 persen untuk orang tua, yakni:

1. Persiapan Mental

Mental orang tua penting karena kondisi saat ini tidak seperti dua tahun lalu sebelum pandemi terjadi. Orang tua harus sudah menerima keadaan dan kondisi yang dihadapi anak dalam belajar.

"Jadi dengan segala kondisi saat ini, situasi yang tidak ideal, kita harus menerima, kita bisa beradaptasi, kita bisa rela melepas anak-anak kita harus tatap muka full 100%. Jadi orang tua harus bisa menerima dulu kondisi saat ini," tuturnya.

2. Adaptasi

Jika sebelumnya orang tua lebih tenang melepas anak-anaknya ke sekolah, makan di kantin, naik kendaraan umum, sekarang orang tua harus beradaptasi seperti bangun lebih pagi untuk menyiapkan bekal dan antar jemput.

"Nah adaptasi ini stresser sendiri buat orang tua. Jadi pertama yang sangat saya sarankan adalah sebagai orang tua harus bisa mengelola stress kita dalam mempersiapkan anak-anak kita PTM 100%. Karena kalau kita stress, marah-marah maupun cemas maka energinya akan sampai ke anak-anak," ujar Arienda.

3. Sering Ngobrol dengan Anak

Hal yang juga penting adalah orang tua harus sering mengajak ngobrol anak-anaknya seperti menanyakan perasaan mereka saat mau masuk sekolah atau menanyakan bagaimana perasaan anak-anak saat bertemu dengan teman-temannya di sekolah.

Dari mengobrol itu, orang tua akan mampu mengenali emosi anak-anak apakah anak-anak senang atau merasa tidak senang ketika balik ke sekolah.

"Jadi orang tua harus bisa menerima dulu emosi anak-anak kita dan orang tua juga harus menanyakan apa yang bisa kita bantu untuk membuat anak-anak kita happy ke sekolah," tuturnya.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads