Nadiem-Desta Jadi Guru Tamu, Bicara Pentingnya Ekskul-Tugas Kelompok

ADVERTISEMENT

Nadiem-Desta Jadi Guru Tamu, Bicara Pentingnya Ekskul-Tugas Kelompok

Jihaan Khoirunnisa - detikEdu
Sabtu, 14 Mei 2022 12:28 WIB
Nadiem-Desta Jadi Guru Tamu, Bicara Pentingnya Eskul-Tugas Kelompok
Foto: Dok. Kemendikbudristek
Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim tiba-tiba masuk Kelas VIII SMP Negeri 5 Jakarta. Bersama Desta yang sudah masuk terlebih dahulu, Nadiem hadir menjadi guru tamu menemani Ladi Diana Tarigan dalam segmen #masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2022.

"Apa kabar adik-adik? Waduh cerah sekali ini muka-mukanya. Senang banget ya bisa kembali ke sekolah. Saya ingin tahu nih dari adik-adik pengalaman tatap mukanya?," kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5/2022).

Nadiem menekankan pentingnya semangat gotong royong dan kolaborasi sebagai prinsip utama dalam melaksanakan PTM hingga 100 persen. Kepada Desta dan para siswa, Nadiem menjelaskan semangat gotong royong juga menjadi salah satu nilai terpenting dalam dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Profil Pelajar Pancasila itu adalah tujuan besar Merdeka Belajar. Kurikulum Merdeka, Guru Penggerak, Sekolah Penggerak, muaranya adalah menciptakan profil Pelajar Pancasila," terangnya.

Menurutnya, enam profil Pelajar Pancasila antara lain beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, kreativitas, kemampuan bernalar kritis, dan kemandirian.

ADVERTISEMENT

"Ini adalah enam profil Pelajar Pancasila yang nanti adik-adik di masa depan, waktu cari kerjaan, atau jadi wirausaha, atau jadi apa pun, ini akan menjadi skill-skill, kompetensi-kompetensi yang terpenting. Profil-profil terpenting," ungkapnya.

Pada kunjungan yang dilakukan Jumat (13/5) kemarin, Nadiem juga menceritakan upayanya menciptakan profil Pelajar Pancasila dengan mengikuti teater sebagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) saat sekolah. Ia menilai dengan mengikuti teater ia belajar tentang kepemimpinan, berani berbicara di depan orang lain, dan gotong royong.

Nadiem mengatakan para siswa sebaiknya tidak hanya melihat kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sebatas tambahan pelajaran. Apalagi menurutnya kegiatan ekskul memiliki sederet manfaat. Salah satunya melatih jiwa kepemimpinan siswa.

"Ini penting sekali mengasah passion kita, mengasah profil Pelajar Pancasila. Jadi secara keseluruhan menurut saya, ini adalah hal yang sangat penting," tegasnya.

"Luar biasa manfaatnya. Kegiatan ekskul itu bukan cuma aktivitas bersenang-senang. Ekskul itu melatih jiwa kepemimpinan kita, keberanian kita, kemampuan gotong royong, belajar teamwork. Itu namanya pembelajar sepanjang hayat," imbuhnya.

Kepada para siswa, ia pun berpesan untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan mengambil tindakan nyata untuk meraih mimpi tersebut. "Mimpi tanpa ada langkah ke depan, tanpa mengambil tindakan yang nyata, akan menjadi mimpi seumur hidup. Jadi jangan pernah lupakan itu," tuturnya.

Selain itu, para siswa dan para guru juga dapat memanfaatkan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikenal dengan slogan Merdeka Belajar.

"Ini saatnya adik-adik mengambil berbagai macam kesempatan untuk memperkaya dirinya dari semua jenis bidang kompetensi profil Pelajar Pancasila. Tolong jangan sia-siakan kesempatan ini, baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Selalu ajak guru-guru kalian untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar," tutur Nadiem.

Buka Halaman Selanjutnya: Desta Beri Tugas Kelompok

Selanjutnya, dalam acara #MasukKelas Desta memberikan tugas kelompok kepada para siswa untuk mengajukan ide proyek Kurikulum Merdeka berdasarkan empat tema. Yakni kebhinekaan, kewirausahaan, perubahan iklim, dan proyeksi sosial.

"Waktunya sepuluh menit ya, boleh berdiri, kumpul, dan ngobrol-ngobrol," kata Desta.

Menjawab tantangan Desta, seorang siswa bernama Nisrina Alfa dari kelompok Climate Change mempresentasikan proyeknya terkait perubahan iklim. Kelompoknya akan mengajukan gerakan 'Hari Kamis Pulang Naik Kendaraan Umum'.

"Kita semua merasa bahwa suhu rata-rata di Jakarta itu semakin lama semakin meningkat. Bahkan tercatat di Jakarta suhu meningkat sebanyak 1,5 derajat Celsius sebelum tahun 2030. Maka dari itu, kelompok saya akan mengajukan proyek," urai Nisrina.

"Jadi nanti setiap hari Kamis, di SMP 5, kita akan mengajak seluruh siswa untuk pulang bersama dengan transportasi umum, seperti bus sekolah, Transjakarta. Selain itu, kita juga bisa mengurangi polusi dan sampah dengan menggunakan konsep 3R untuk mengusung sustainable living atau kehidupan berkelanjutan," tambahnya.

Di sisi lain, Diandra dari kelompok kebhinekaan akan melaksanakan proyek tentang seni. Dalam proyek ini nantinya ia bersama tim akan mendata seluruh siswa SMP Negeri 5 berdasarkan latar belakangnya, misal dari Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan lain-lain. Dari masing-masing pulau, Diandra dan kelompoknya akan menyelenggarakan pentas seni dengan meminta perwakilan dari setiap pulau untuk mementaskan seni pertunjukan.

"Tujuan dari pentas seni adalah mempertahankan budaya Indonesia, mempersatukan, mempererat, dan juga melestarikannya agar tetap terjaga sampai waktu yang lama. Lalu maknanya juga ada berbeda-beda tetapi tetap tetap satu jua, yaitu makna dari Bhinneka Tunggal Ika. Pentas kami akan menjadi meriah, karena kami melakukannya secara bersama-sama dalam sebuah pentas yang memiliki banyak perbedaan," papar Diandra.

Pada kesempatan tersebut, Ladi Diana Tarigan yang merupakan guru honorer SMP Negeri 5 Jakarta mengapresiasi program Kemendikbudristek yang telah memberikan kesempatan kepada ratusan ribu guru honorer untuk menjadi ASN melalui PPPK.

"Terima kasih Bapak sudah sangat peduli kepada kami guru-guru, terutama guru-guru honorer yang sudah berumur 35 tahun lebih ini. Melalui PPPK ini, secara pribadi, pastinya kehidupan saya kedepannya akan menjadi lebih baik, lebih sejahtera. Dengan adanya program ini, mudah-mudahan saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi kedepannya," tandasnya.

Sebagai informasi, kedatangan Nadiem dan Desta masuk dalam segmen #masukkelas tayangan Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022. Acara tersebut ditayangkan di kanal YouTube Kemendikbud RI, TV Edukasi, dan Indonesiana.TV.


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads