Nadiem Bicara Capaian Merdeka Belajar Genjot Mutu Pendidikan RI

ADVERTISEMENT

Nadiem Bicara Capaian Merdeka Belajar Genjot Mutu Pendidikan RI

Dea Duta Aulia - detikEdu
Sabtu, 14 Mei 2022 09:11 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim
Foto: Dok. Kemendikbudristek
Jakarta -

Program Merdeka Belajar besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus melakukan transformasi untuk pendidikan Indonesia. Sejak pertama kali diperkenalkan hingga saat ini, program tersebut telah menghadirkan 19 episode yang menyentuh berbagai aspek pendidikan.

"Semua dari kita mendapatkan hak akan pendidikan yang berkualitas. Itulah tujuan dari Merdeka Belajar yang sekarang menjadi gerakan kita bersama," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/5/2022).

Ia menuturkan pihaknya telah melakukan sejumlah terobosan untuk terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan seperti Asesmen Nasional, Kurikulum Merdeka, dan Rapor Pendidikan. Serta bantuan pembiayaan pendidikan seperti dana BOS tetap dikucurkan untuk membantu proses belajar mengajar peserta didik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan terobosan tersebut, pembelajaran di sekolah sekarang lebih terfokus pada hal-hal yang esensial, yaitu kemampuan literasi, numerasi dan penguatan karakter, sehingga jauh lebih relevan," katanya.

Khusus untuk Kurikulum Merdeka ini bersifat tawaran atau opsi. Nadiem menjelaskan pihaknya tidak memaksa setiap sekolah untuk menerapkan kurikulum tersebut. Namun Kemendikburistek berharap para kepala sekolah melihat kurikulum tersebut dari sisi manfaatnya dan pemulihan proses pembelajaran.

ADVERTISEMENT

"Kami percaya, gurulah yang paling mengerti kebutuhan dan potensi anak didiknya. Oleh karena itu, kami berikan keleluasaan yang jauh lebih besar kepada mereka untuk mengembangkan pembelajaran dengan mengedepankan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang jauh lebih memerdekakan, menyenangkan, mendalam, dan relevan untuk para pelajar," katanya.

Sementara itu, untuk Asesmen Nasional saat ini telah diikuti oleh 6,5 juta murid dan 3 juta guru yang berfokus pada pengembangan dan perbaikan capaian belajar serta lingkungan sekolah.

"Hasil Asesmen Nasional bisa diakses di platform Rapor Pendidikan oleh pemerintah daerah dan sekolah sebagai bahan refleksi dalam menentukan langkah lebih lanjut yang berbasis data," jelasnya.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesejahteraan para tenaga pengajar pun turut diberikan perhatian. Nadiem mengatakan pihaknya memprioritaskan seleksi guru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK) guna mengatasi tantangan kesejahteraan yang dihadapi oleh para guru honorer.

"Sudah ada lebih dari 300,000 guru yang lolos seleksi guru ASN PPPK dan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih layak. Kami akan terus melanjutkan program ini untuk memastikan guru-guru kita mendapatkan hak yang sepadan dengan pengabdiannya," ungkapnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

Pihaknya pun turut melakukan reformasi dalam bidang administrasi pengelolaan dana pendidikan dari tingkat PAUD hingga SMA dan sederajat. Bahkan saat ini besaran dana setiap murid di Indonesia sama namun disesuaikan dengan tingkat kemahalan daerah. Dampak dari perubahan kebijakan BOS Majemuk ini banyak sekolah di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) mengalami peningkatan dana bantuan operasional hingga dua kali lipat.

"Dana bantuan operasional sekolah sekarang juga langsung dikirim ke rekening sekolah dan penggunaannya jauh lebih fleksibel, sehingga kebutuhan sekolah bisa segera terpenuhi. Ini merupakan upaya kami untuk memastikan peningkatan kualitas pendidikan terjadi di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," kata Nadiem.

Untuk lini perguruan tinggi, pihaknya menghadirkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menarget mahasiswa agar terus belajar tidak hanya di lingkup kampus, namun juga di luar program studi. Sehingga para mahasiswa bisa lebih diterima oleh dunia kerja.

"Untuk itulah hadir Kedaireka sebagai platform perjodohan antara kampus dengan industri, di mana proposal projek bersama yang terpilih akan didukung dengan skema dana pemadanan atau matching fund. Satu rupiah yang diberikan industri untuk satu projek kolaborasi dengan kampus akan kami padankan satu rupiah," ungkapnya.

Menurutnya, untuk mendorong mahasiswa menghadirkan sejumlah inovasi dan membawa perubahan maka mereka harus didukung dengan ruang belajar aman dan nyaman. Atas dasar itulah Kemendikbud Ristek menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbud Ristek) Nomor 31 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi.

"Ini adalah sebuah langkah besar dan berani yang kami ambil untuk melindungi seluruh warga kampus dari kekerasan seksual dengan mengedepankan perspektif korban. Saya yakin bahwa dengan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, lulusan perguruan tinggi kita akan menjadi generasi penerus dengan karakter pembelajar sepanjang hayat yang siap memimpin kemajuan Indonesia di masa mendatang," kata Nadiem.

Terakhir, Nadiem meminta agar semua pihak turut membantu dan bergotong royong untuk mewujudkan cita-cita Merdeka Belajar. Pasalnya tanpa bantuan semua pihak maka program tersebut tidak dapat berjalan maksimal dan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia akan sulit diraih.

"Terobosan-terobosan yang kami hadirkan hanya akan terasa dampaknya jika kita semua terus bergerak serentak di jalan yang sama, menuju satu tujuan, yaitu pendidikan yang berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia," tutupnya.


Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads