Kebijakan PTM terbatas 2022 100 persen sudah mulai diterapkan sejak Senin (03/01/2022) di sejumlah wilayah di Indonesia meski siswa yang mendapatkan vaksinasi COVID-19 baru mencapai 37 persen. Pemerintah menyebut vaksinasi pelajar bukan syarat bisa mengikuti sekolah tatap muka.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek, Jumeri mengatakan, orang tua atau wali peserta didik diminta mendorong anaknya yang sudah memenuhi syarat agar mendapat vaksinasi. Namun, vaksinasi tidak menjadi syarat untuk bisa ikut PTM terbatas.
"Putra putri bapak ibu yang belum divaksin, tidak menjadi penghalang untuk ikut PTM terbatas," ujar Jumeri dalam Webinar Penyesuaian Kebijakan Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun 2022, Senin (3/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumeri menunjukkan data sekolahaman.kemkes.go id yang memperlihatkan bahwa per 31 Desember 2021, ada 81 persen atau 3,66 juta pendidik dan tenaga pendidik yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama. Sementara, 72 persen atau 3,26 juta sudah mendapat suntikan dosis kedua.
Selanjutnya, bagaimana dengan angka vaksinasi peserta didik?
Sebaran Capaian Vaksinasi Siswa se-Indonesia
Menurut KPC-PEN dan Kemenkes, seperti dipaparkan oleh Jumeri, ada 58 persen atau sebanyak 26,73 juta siswa se-Indonesia usia 6 tahun ke atas yang sudah memperoleh suntikan dosis pertama. Data ini mencakup murid jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kemudian, 37 persen atau 17,13 juta siswa sudah mendapat dosis kedua. Target keseluruhan vaksinasi peserta didik usia 6 tahun ke atas adalah 46 juta siswa. Sebagai rincian, berikut ini sebarannya:
1. Jenjang SD:
- Vaksin 1: 186.037
- Vaksin 2: 4.084.994
- Belum vaksin: 16.542.686
- Data belum sinkron: 3.326.986
2. Jenjang SMP:
- Vaksin 1: 2.442.798
- Vaksin 2: 3.632.963
- Belum vaksin: 2.759.981
- Data belum sinkron: 676.191
3. Jenjang SMA:
- Vaksin 1: 1.123.989
- Vaksin 2: 2.257.906
- Belum vaksin: 980.994
- Data belum sinkron: 676.191
4. Jenjang SMK:
- Vaksin 1: 1.308.247
- Vaksin 2: 2.023.848
- Belum vaksin: 1.004.193
- Data belum sinkron: 770.570
5. Jenjang SLB:
- Vaksin 1: 11.425
- Vaksin 2: 21.814
- Belum vaksin: 86.791
- Data belum sinkron: 24.070
6. SKB/PKBM:
- Vaksin 1: 171.812
- Vaksin 2: 180.884
- Belum vaksin: 463.783
- Data belum sinkron: 837.650
7. Kursus:
- Vaksin 1: 710
- Vaksin 2: 2.303
- Belum vaksin: 2.322
- Data belum sinkron: 105.274
Adapun Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui rekomendasi IDAI tertanggal 2 Januari 2022 menyatakan "Anak yang dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi COVID-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid."
Rekomendasi IDAI salah satunya disusun berdasarkan pertimbangan kemunculan varian Omicron di Indonesia, data peningkatan kasus COVID-19 pada anak beberapa minggu terakhir di AS, Eropa, dan Afrika. IDAI menyatakan, sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi COVID-19.
(nah/pal)