Vaksinasi untuk pelajar di Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) terus digenjot. Sebanyak 500 santri-pelajar di Ponpes Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang merupakan siswa MTs (setara SMP) mendapat suntikan vaksin dosis pertama.
"Peserta sekitar 500 santri untuk dosis pertama hanya kelas 7 MTs atau setara SMP. Kalau di sini ada 4 ribuan santri," kata Ketua Gugus Tugas COVID-19 Ponpes Pandanaran, Azka Syabana kepada wartawan, Kamis (19/8/2021).
Vaksinasi dosis pertama ini dilakukan oleh BIN Daerah (Binda) DIY bekerjasama dengan Dinkes Sleman untuk melakukan vaksinasi di beberapa sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya di tengah masa pandemi ini menyambut baik vaksinasi dari BIN ini. Ini menguatkan anak-anak karena selama pandemi ini anak-anak tetap di pesantren kecuali kalau lebaran," ungkap Azka.
Sejauh ini, hampir semua guru maupun staf pengajar di MTs atau Ponpes Pandanaran sudah mendapat suntikan vaksin. Ia berharap jika nantinya semua pelajar-santri telah mendapat vaksin proses pembelajaran bisa kembali menggunakan cara tatap muka.
"Harapannya kalau semua sudah divaksin, seluruh santri dan guru sudah divaksin semua kegiatan belajar kembali seperti semula," harap Azka.
Sementara itu, Kabinda DIY Brigadir Jenderal (Pol) Andry Wibowo mengatakan vaksinasi di Ponpes Pandanaran merupakan rangkaian vaksinasi pelajar di DIY. Beberapa waktu lalu, Binda DIY telah melaksanakan vaksinasi di sejumlah sekolah.
"Pertama ini bagian dari rangkaian untuk vaksinasi dengan sasaran spesifik pelajar termasuk santri, metodenya yang spesifik yaitu door to door," kata Andry di Ponpes Pandanaran.
Ia menyebut untuk tahap awal baru menyasar 500 santri-pelajar dari total ribuan santri. "Santri di sini (Pandanaran) ada 8 ribu tapi hari ini kita tetapkan 500 santri sambil menunggu distribusi vaksin dikirimkan kembali," katanya.
Sejauh ini, kata Andry, Binda DIY sudah melakukan vaksinasi terhadap 34 ribu pelajar yang terdiri dari pelajar SMP-SMA di DIY. Termasuk juga untuk santri.
"Kontribusi Binda DIY sudah memvaksin 34 ribu orang dari 346 ribu yang tercatat sebagai siswa SMP dan SMA termasuk beberapa mahasiswa. Kontribusinya 10 persen," ungkapnya.
"Dalam dimensi pendidikan ada yang dipayungi Kemenag sehingga ponpes bagian dari klaster pendidikan kita," sambungnya.
Ia berharap dengan percepatan vaksinasi pelajar ini pendidikan di DIY bisa kembali normal. Sehingga siswa tidak lagi melakukan pembelajaran secara daring saja.
"Harapannya nanti ketika sudah 100 persen, sekolah bisa tatap muka. Yogya ini kan ada 2 pilar, ekonomi dan pendidikan. Diharapkan ada efek dominonya, pendidikan normal, ekonomi bisa bergerak di samping juga ada pariwisata," ujarnya.
(pal/pal)