Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi gencar mendorong opsi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas bisa digelar. Namun, sampai saat ini proses vaksinasi guru dan tenaga kependidikan baru mencapai sekitar 36 persen.
"Saat ini progres vaksinasi masih belum (selesai). Vaksinasi guru khususnya kira-kira baru 36 persen dan sudah ada rencana vaksinasi untuk peserta didik," ujar Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri, melalui webinar "Kebijakan PTM Terbatas" Kamis, (1/7/2021).
Jumeri memprediksi ke depan akan muncul permintaan agar sekolah tatap muka menunggu vaksinasi pelajar selesai dijalankan. "Sehingga akan tertunda lagi pelaksanaan (sekolah tatap muka)," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu pemerintah menurut Jumeri untuk saat ini akan memberi prioritas pada vaksinasi guru agar sekolah tatap muka terbatas bisa segera digelar.
"Karena progres vaksinasi guru juga belum menggembirakan, maka itu akan diprioritaskan terutama bagi yang lebih senior, baru nanti siswanya. Sembari mempersiapkan, mari daerah-daerah yang sudah diizinkan segera membuka pembelajaran tatap muka. Segera pastikan segera," ujarnya.
Akhir Mei 2021 lalu Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut vaksinasi guru dan tenaga kependidikan mencapai 28% atau 1,54 juta dari 5,6 juta per 28 Mei 2021. Nadiem pun menyebut target penyelesaian vaksinasi pun diperkirakan baru akan selesai paling lambat akhir Agustus 2021.
"Insya Allah kita bisa mencapai target untuk menyelesaikan vaksinasi di akhir bulan Juli atau paling lambat akhir bulan Agustus," ujar Nadiem dalam rapat kerja Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR di Gedung Parlemen, Senin (31/5/2021).
Pemerintah sebelumnya menargetkan vaksinasi guru akan tuntas pada akhir Juni 2021. Vaksinasi guru memang menjadi salah satu indikator mutlak bagi sekolah untuk bisa memulai belajar tatap muka pada tahun ajaran baru Juli 2021.
Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar (SD) Ditjen PAUD Dikdasmen, Sri Wahyuningsih menyebutkan setelah pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan telah mendapat vaksinasi lengkap, maka satuan pendidikan wajib menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas.
"Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran jarak jauh," katanya.
(pal/pal)