Ada Lonjakan COVID-19, DKI Jakarta Tunda 15 Ribu Sekolah Belajar Tatap Muka

ADVERTISEMENT

Ada Lonjakan COVID-19, DKI Jakarta Tunda 15 Ribu Sekolah Belajar Tatap Muka

Novia Aisyah - detikEdu
Minggu, 27 Jun 2021 20:00 WIB
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam webinar Kajian Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Provinsi DKI Jakarta.
Foto: Screenshoot/Ada Lonjakan COVID-19, DKI Jakarta Tunda 15 Ribu Sekolah untuk Belajar Tatap Muka
Jakarta -

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikannya melakukan penundaan tahapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di 15.326 sekolah. Hal ini dikarenakan situasi COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan.

Pada awalnya, Pemprov berencana ada piloting/uji coba terbatas mulai 7 April sampai 24 Juni 2021. Pada piloting terbatas tersebut, ada 85 sekolah yang mengikuti, termasuk dari madrasah.

Namun, piloting terbatas ini dihentikan sebelum 24 Juni 2021. Kemudian, pasca piloting terbatas, ada piloting 1 yang dimulai pada 9 Juni 2021. Namun, piloting 1 tersebut juga ditunda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu piloting ke 1 yang kami akan mulai lakukan ke 143 sekolah tadinya direncanakan 9 Juni, kami tunda, melihat kondisi seperti ini. Begitu pula tahap-tahap selanjutnya," tutur Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam webinar Kajian Kesiapan Pembelajaran Tatap Muka di Provinsi DKI Jakarta dikutip detikEdu.

Setelah piloting 1, tahap PTM selanjutnya adalah Pelaksanaan Pembelajaran pada Kebiasaan Baru Bertahap (PPKBB) yang tadinya akan diikuti 1.500 satuan pendidikan mulai 2 Agustus 2021. Dilanjutkan dengan PPKB 2 oleh 4.888 sekolah pada 6 September 2021.

ADVERTISEMENT

Kemudian, ada PPKB 3 awalnya direncanakan mulai 4 Oktober 2021 dan diikuti oleh 5.299. Serta PPKB 4 rencana 1 November dengan melibatkan 3.411 sekolah. Sehingga total sekolah yang mengikuti tahapan pelaksanaan PTM sebanyak 15.326.

"Kami rencanakan sebenarnya November 2021 seluruh sekolah sudah bisa 100 persen melakukan pembelajaran tatap muka (PTM)," imbuhnya.

Kini seluruh tahapan tersebut ditunda karena ada lonjakan kasus COVID-19. Penundaan tahapan-tahapan ini menurutnya dikeluarkan melalui Surat Kepala Dinas nomor 464 tentang Penghentian Seluruh Kegiatan yang Ada di Sekolah.

Nahdiana menambahkan, "Seandainya kondisi tidak seperti sekarang ini pun, kami tidak langsung membuka semua sekolah itu dibuka."

Menurutnya, PTM yang hendak dilakukan ini menyesuaikan dengan keadaan di tengah pandemi COVID-19. Sehingga, pada pelatihan beberapa waktu lalu, orang tua juga dilibatkan agar mereka memahami bahwa pembelajaran dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes).




(pay/pay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads