Menurut Kasubag Humas Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta Taga Radja 300 sekolah tersebut dipilih berdasarkan hasil asesmen. Sehingga, sudah ada kesiapan sarana dan prasarana dari sekolah untuk melaksanakan uji coba tatap muka terbatas.
"Waktu selesai tahap pertama April, dinas melihat sekolah harus mengisi asesmen 1 dan 2, dan dari situ muncul 300 sekolah. jadi penetapannya (300 sekolah diseleksi) bukan dari dinas tapi asesmen dari sekolah," ungkap dia kepada detikEdu, Jumat (28/5/2021).
Namun, kata Taga, tak semua sekolah yang tengah diseleksi bisa mengikuti uji sekolah tatap muka tahap 2 nanti. Sebab, mereka akan dinilai kembali oleh pengawas apakah siap atau tidak.
"Nanti berapa jumlahnya itu nanti. Soalnya ada proses verifikasi pengawas," sambung dia.
Selama seleksi, sekolah-sekolah tersebut mendapatkan pelatihan dari Dinas Pendidikan terkait cara pengajaran hingga penanganan kasus. Dengan begitu, uji sekolah tatap muka bisa berjalan baik.
"Pelatihan online, terutama pada penguatan pada pelajaran blended learning itu karena ada ketentuan 50% yang hadir, separuhnya belajar dari rumah. Dan juga koordinasi kalau ada yang positif gimana penanganannya" jelas Taga.
Sementara itu berdasarkan data yang diterima detikEdu, 300 sekolah yang diseleksi terdiri dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs, MA, hingga LKP. Sedangkan, sebarannya adalah di Jakarta Pusat sebanyak 36 sekolah, Jakarta Utara 33, dan Jakarta Barat 43.
Selain itu, ada juga di Jakarta Selatan yang tengah mengikuti seleksi uji sekolah tatap muka sebanyak 72, Jakarta Timur sebanyak 106, serta Kepulauan Seribu sebanyak 10 sekolah.
(pay/pal)