UI Palestine Center Jadi Pusat Kajian Palestina Lintas Bidang-Kampus, Apa Outputnya?

ADVERTISEMENT

UI Palestine Center Jadi Pusat Kajian Palestina Lintas Bidang-Kampus, Apa Outputnya?

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Jumat, 19 Sep 2025 20:00 WIB
Rektor UI Prof Heri Hermansyah dalam peluncuran UI Palestine Center di Kampus UI Depok
Foto: (Nograhany Widhi K/detikcom)
Depok -

Universitas Indonesia (UI) Palestine Center akan menjadi pusat kajian Palestina khususnya, dan Timur Tengah umumnya. Kajian yang dilakukan lintas disiplin ilmu hingga lintas kampus.

"Ya, jadi pertama kita bikin wadahnya dan kemudian mereka melakukan berbagai kajian sebagai bagian dari advokasi untuk menuju kemerdekaan Palestina dan juga mengkaji berbagai isu-isu penting untuk ke arah perjuangan tersebut, itu yang pertama. Kemudian yang kedua, di sini kan juga ada masjid Palestina, supaya mereka juga mengetahui bahwa di sini ada Palestina Center, mereka juga bisa beraktifitas di sana bersama dengan UI SJP (UI Student Justice for Palestine)," ujar Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Heri Hermansyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Heri menyampaikan hal itu usai meluncurkan UI Palestine Center usai salat Jumat di Masjid Ukhuwah Islamiyah, Kompleks Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (19/9/2025).

UI SJP, imbuh Heri, nanti akan menjadi awak di Palestina Center bersama para dosen yang menekuni bidang-bidang terkait dengan kajian Timur Tengah, geopolitik, geoekonomi, dan seluruh bidang-bidang yang terkait, yang relevan dengan kajian yang sedang berlangsung nantinya. UI Palestine Center juga akan menjadi forum kajian Palestina lintas kampus di Indonesia didukung forum guru besar Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kita lihat hari ini UI tidak hanya UI sendirian, tetapi UI bersama forum guru besar Indonesia, lintas universitas, dan ini UI sebagai universitas yang memiliki nama bangsa, tentunya juga relevan dengan itu. Jadi nanti Palestina Center walaupun ada di Universitas Indonesia, kita juga akan sangat terbuka untuk menampung berbagai masukan maupun personel, maupun aktivitas yang sifatnya lintas universitas. Dan itu bukan hal yang baru bagi UI. Di UI pun ada berbagai research center yang tematik keilmuan, tetapi pesertanya bukan hanya lokal domestik Indonesia lintas universitas, bahkan lintas universitas yang sifatnya internasional," urai Heri.

UI Palestine Center ini akan dibawahi oleh Wakil Rektor 3 UI yang membidangi riset dan inovasi. Hal ini termasuk ekosistem hingga pendanaan riset.

Outputnya UI Palestine Center ini akan seperti apa? Apakah kajiannya akan diserahkan kepada Pemerintah?

"Jadi tadi kalau kajian kan umumnya nanti ada kajian, ada hasil kajian. Hasil kajian ini bisa didiseminasikan dalam bentuk misal penyebaran informasi melalui konferensi seminar dengan mengundang berbagai ahli. Dan kemudian publikasi ilmiah, kemudian rekomendasi seperti tadi yang disampaikan bisa kita sampaikan kepada para stakeholder terkait," jawab Heri.

UI Palestine Center ini juga akan melakukan penelitian hingga advokasi juga hal-hal terkait dengan pemecahan masalah isu strategis terkait Palestina.

Didukung 880 Guru Besar Indonesia

Sementara peneliti utama politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr R Siti Zuhro yang juga salah satu inisiator pernyataan sikap Forum Guru Besar Indonesia tentang Palestina mengatakan UI Palestine Center ini didukung 880 guru besar.

"Ini kan lintas ya, tadi Pak Rektor sudah menyampaikan. Alhamdulillah ini luar biasa, mungkin secara jumlah tidak ini (signifikan) ya, tapi akan diikuti oleh ratusan guru besar gitu. Untuk sementara sampai jam tadi itu sudah sekitar 880 (guru besar)," ujar Siti Zuhro di lokasi yang sama.

Masalah Palestina, menurut Zuhro, adalah masalah kemanusiaan yang sudah di luar ambang batas toleransi manusia. Kebiadaban yang dilakukan Israel luar biasa.

"Maka para guru besar dari lintas agama, lintas bidang interdisipliner seperti ini dari berbagai kampus ya, dari berbagai latar belakang dan juga lintas generasi, ini yang membanggakan, lintas generasi concern dengan urusan kemanusiaan di Gaza. Jadi Indonesia secara umum memang tidak perlu dipertanyakan lagi tentang atensinya, empati tingginya terhadap isu kemanusiaan ini. Dan tentu jangankan kita Indonesia ya, bahkan Eropa yang nggak ada urusan dengan agama pun sangat concern dengan ini," tutur Zuhro.




(nwk/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads