Sejumlah perwakilan mahasiswa akhirnya berhasil menemui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menyampaikan aspirasi. Mereka menyampaikan kritik termasuk kabar naiknya tunjangan DPR di tengah rakyat yang kesulitan ekonomi.
Perwakilan ini berasal dari badan eksekutif mahasiswa hingga organisasi kepemudaan, termasuk dari Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), Universitas Veteran Jakarta, hingga Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Untuk pihak DPR RI dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Ahmad Syamsurijal, dan Saan Mustopa.
Salah satu perwakilan, dari Pimpinan BEM UI, Agus Setiawan, menyampaikan sejumlah poin, yakni:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Desakan Pembentukan Tim Investigasi Independen
Agus meminta, pihak pemerintah untuk segera membentuk tim investigasi untuk menindaklanjuti kekerasan dalam demonstrasi.
"Saya ingin ada pembentukan tim investigasi yang independen untuk mengusut tuntas berbagai kekerasan yang terjadi berlangsung sepanjang bulan Agustus ini," ucap Agus dalam audiensi di Ruang Abdul Muis, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025), dilansir dari detikNews.
2. Usut Tuntas Dugaan Makar yang Dituduhkan oleh Presiden
Agus juga menyoroti pernyataan yang disampaikan Presiden Prabowo terkait adanya dugaan tindakan yang mengarah ke makar dalam aksi yang memicu kerusuhan. Ia meminta hal ini untuk diusut tuntas.
Menurutnya, aksi yang memprovokasi kerusuhan bisa merugikan massa yang benar-benar menyuarakan aspirasinya secara damai.
"Kami ingin tim investigasi ini mengusut tuntas semuanya sehingga apa yang disampaikan Bapak Presiden dapat dibuktikan karena kami dari gerakan merasa dirugikan dengan statement tersebut," ujarnya.
3. Tunjangan DPR yang Fantastis di Tengah Rakyat yang Kesulitan Ekonomi
Perwakilan mahasiswa juga menyampaikan apa yang menjadi keresahan rakyat soal tunjangan anggota dewan yang fantastis. Agus menyampaikan kesedihannya sebagai rakyat saat mendengar kabar tunjangan dewan yang naik, sedangkan rakyat menderita.
"Kami sebagai bagian daripada warga negara yang sebenarnya khawatir kira-kira kita ke depan itu kondisi ekonominya seperti apa ya?" kata Agus.
"Di tengah masyarakat rentan, menderita, di-PHK, ekonomi lesu, daya beli masyarakat menurun, kok bisa ada wakil rakyat yang justru kabarnya tunjangannya dinaikkan dan ketika ada kabar tersebut terjadi simbolisasi joget-joget dan kemudian membuat hati kami sedih, Bapak-bapak sekalian," imbuhnya.
(faz/nwk)