Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FG ITB) mengeluarkan 'Manifesto Pendidikan'. Meresahkan fenomena tabiat menerabas.
"Kami gelisah karena semua lini kehidupan kebangsaan kini sedang sakit parah digerogoti tabiat menerabas, yakni tabiat memilih jalan tak sesuai tata krama dan mengabaikan hukum demi mencapai tujuan. Tabiat buruk inilah yang menjadi cikal bakal segala kerusakan di negara-bangsa ini: dari pelanggaran hukum, korupsi, sampai kecuranganakademik," demikian rilis Forum Guru Besar ITB dalam rilis Manifesto Pendidikan.
Manifesto Pendidikan ini ditetapkan pada Rapat Pleno tanggal 15 Agustus 2025 dan dibacakan pada Rapat Pleno tanggal 1 September 2025, ditulis Selasa (2/9/2025). Manifesto Pendidikan ini juga telah diposting di akun Instagram Forum Guru Besar ITB, @fgbitb_1920.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tabiat menerabas, imbuh FG ITB, merupakan penghinaan terhadap nalar dan ancaman serius bagi keberlanjutan peradaban. Parahnya lagi, tabiat menerabas diwajarkan sejak di pendidikan dasar sampai ke pendidikan tinggi.
"Akibatnya, tabiat menerabas telah beranak-pinak dalam tindakan suap-menyuap, pengangkangan konstitusi, perusakan aturan, sontek-menyontek, pemutar-balikan fakta, hingga musnahnya tata krama dalam keseharian. Paling gawatnya, perilaku buruk dan nista itu sekarang malah bertopeng kewajaran. Walhasil, tabiat menerabas telah merontokkan seluruh tatanan kehidupan bernegara dan berbangsa," urainya.
Berdasar pemikiran di atas, FG ITB berkesimpulan bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara hanya dapat dikembalikan ke jalur yang telah digagas para pendiri bangsa melalui jalan pendidikan. Karena itu, dengan ini FG ITB menggagas:
1. Pendidikan bermutu dan terjangkau diselenggarakan guna pemajuan peradaban;
2. Pendidikan senantiasa mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan;
3. Pendidikan didirikan di atas kemerdekaan bernalar serta keluhuran akal budi;
4. Pendidikan memupuk benih gairah belajar sepanjang hayat;
5. Pendidikan diselenggarakan berpayung cakrawala keberagaman budaya bahari dan kepulauan.
![]() |
"Sebagai anak-anak peradaban yang lahir dari rahim para pejuang bangsa, kami berdiri di depan untuk menindaklanjuti manifesto ini. Mari kita merapat dan bersama mengayuh bahtera bangsa serta bersimpuh memohon restu Tuhan untuk kemuliaan negara-bangsa Indonesia sekarang dan esok," tandas FG ITB.
(nwk/pal)