Alief Fauzan, Mahasiswa ITB Kembangkan Riset Telekomunikasi di Taiwan

ADVERTISEMENT

Alief Fauzan, Mahasiswa ITB Kembangkan Riset Telekomunikasi di Taiwan

Sudrajat - detikEdu
Selasa, 26 Agu 2025 17:00 WIB
Mahasiswa ITB Alief Fauzan (kedua dari kiri) bersama sejumlah kawannya saat magang di GoMore, Taiwan beberapa waktu lalu
Mahasiswa ITB Alief Fauzan (kedua dari kiri) bersama sejumlah kawannya saat magang di GoMore, Taiwan beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Pri
Jakarta -

M. Alief Fauzan Bariadi adalah contoh nyata bahwa keberhasilan bukan hanya soal koneksi kabel dan sinyal, tetapi juga tentang koneksi antar manusia dan nilai yang dipegang teguh. Mahasiswa Teknik Telekomunikasi ITB Angkatan 2021 itu dikenal sebagai sosok menonjol dalam pengembangan platform di salah satu praktikum mata kuliah Teknik Telekomunikasi yang mempermudah proses pembelajaran daring dan luring secara lebih interaktif dan efisien.

Sejak Juli hingga pertengahan September mendatang, putra bungsu dari Juhairiah dan Lili Bariadi ini menjalani magang di GoMore, salah satu perusahaan telekomunikasi cukup bonafid di Taiwan. "Awalnya ya iseng aja mumpung ada program TEEP (Taiwan Experience Education Program) yang terbuka untuk semua mahasiswa mancanegara," kata Alief saat berbincang melalui WA Chat dengan detikEdu, Senin (25/8/2025).

Dia melakukan riset tentang 5G O-RAN. Riset ini untuk memutus ketergantungan vendor locked. Sederhananya, kata Alief, ia membayangkan bila kita membeli antena untuk perangkat telekomunikasi dari Huawei, misalnya, maka controller-nya tak harus satu merek atau produsen tapi bisa dari Samsung atau mereka lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya riset ini di Indonesia belum dilihat karena sinyalnya aja belum merata ha-ha-ha. Di Indonesia kan masih sedikit banget titik yang 5G," ujar alumnus SMA Negeri 28 Jakarta itu.

ADVERTISEMENT

Ia tak sendiri yang magang di GoMore. Ada lima mahasiwa lain dari ITB yang lulus mengikuti program tersebut, yakni James Patrick, Justin Aprio Chan, dan Rafi Ananta Alden dari Elektro 2022, serta Nadya Saski dan Rossi Putri dari Jurusan Telekomunikasi 2022. Program ini diinisiasi Kementerian Pendidikan Taiwan sejak 2015.

Sebagai mahasiswa magang, Alief dan teman-teman berhak atas honor sekitar Rp 7,5 juta per bulan. "Gak besar karena itu bukan salary tapi cukuplah kalau buat makan," kata Alief.

Sejak semester 6, ia sudah dipercaya menjadi asisten dosen untuk beberapa mata kuliah teknik telekomunikasi, seperti jaringan komputer, keamanan jaringan, otomasi jaringan, dan komputasi awan. Ia juga tergabung dalam komunitas riset internasional APIE, komunitas yang berfokus mengenalkan jaringan komputer ke khalayak publik, tempatnya memperluas wawasan dan jejaring global dalam bidang teknologi informasi dan jaringan. Komitmennya membuahkan hasil: ia berhasil meraih peringkat ketiga Mahasiswa Berprestasi Program Studi Teknik Telekomunikasi 2021.

"Saya juga menjadi teaching assistant secara remote di APIE Program. Pada 19-23 Mei ikut pelatihan di Jepang," ujarnya.

Di tengah kesibukan, Alief tak pernah melupakan nilai spiritual yang diajarkan kedua orang tuanya sejak kecil. Baginya, keseimbangan antara ilmu, kegiatan sosial, dan spiritualitas adalah kunci untuk tetap rendah hati di tengah capaian.

Dalam setiap pencapaian Alief, ada peran besar dari keluarganya. Ia mengaku selalu mendapat dukungan penuh dari orang tua-bukan dengan paksaan, tetapi lewat kebebasan yang penuh kepercayaan. "Saya diberi ruang untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihan saya," ujar Alief seperti ditulis itb.ac.id edisi 25 Agustus 2025.




(jat/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads