Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Prof Brian Yuliarto mengajak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk aktif mengajak mahasiswa membuat proyek riset. Hal ini untuk mendorong pengembangan IPTEK di Indonesia.
"Dan kita lihat, BEM tentu pasti representasi dari teman-teman mahasiswanya. BEM akhirnya mengkonsolidasikan, kemudian dengan itu mereka menyusun proposal, kemudian nanti kita review," kata Brian di sela-sela pameran Konvensi Sains dan Teknologi Industri Indonesia (KSTI) di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025).
Brian menyebut mahasiswa bisa menyalurkan minat penelitian serta pengetahuan yang telah mereka peroleh. Adapun proyek riset bisa bermula dari masalah-masalah di sekitar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu juga intinya adalah memanfaatkan pengetahuan, memanfaatkan penelitian yang ada di kampus untuk memecahkan masalah, masyarakat yang ada di sekitar," tuturnya.
Pertemukan Mahasiswa dengan Industri
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025 - 2030 tersebut juga menyampaikan pihaknya telah menggandeng berbagai industri. Nantinya, proyek mahasiswa bisa dipertemukan dengan kebutuhan industri.
"Jadi kita memang mengajak juga ya, industri-industri silahkan, kalau ada yang memiliki kebutuhan, kalau ada yang memiliki keinginan, membutuhkan riset, membutuhkan barangkali KKN mahasiswa, kita sangat senang," kata Brian.
Brian menjabarkan pihaknya berusaha menyasar 4.000 kampus dan 100.000 dosen peneliti. Juga kepada 10 juta mahasiswa dari seluruh Indonesia.
"Nanti kampus-kampus kita akan tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya mereka bisa melakukan penelitian, melakukan kajian ya, untuk membantu solusi-solusi bagi Pemda dan industri sekitar," katanya.
Proyek Riset Diwadahi Lewat Mahasiswa Berdampak
Kemendiktsaintek mulai tahun ini membuka program Mahasiswa Berdampak. Program ini juga menjadi wadah mahasiswa mengabdi kepada masyarakat lewat penelitian dan proyek berbasis inovasi.
"Mahasiswa berdampak, jadi, adik-adik mahasiswa kan tentu belajar banyak hal di kampus. Yuk, kita coba pilih satu untuk memberdayakan, membantu kondisi masyarakat, memecahkan masalah-masalah yang ada di sekitar kampus itu," ujarnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Lukman menambahkan pihaknya telah menyediakan dana Rp 300 juta untuk proyek riset mahasiswa ini. Nominal tersebut bisa berlaku per proyek.
"Jadi ide-ide mereka yang memang akan berdampak, kita akan danai. Nah jadi kita menunggu proposal-proposal terbaik dari BEM untuk bisa kita fasilitasi," ujarnya.
(cyu/nwk)