Kemdiktisaintek Resmikan 2 Program Riset Baru, Apa Saja?

ADVERTISEMENT

Kemdiktisaintek Resmikan 2 Program Riset Baru, Apa Saja?

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 30 Jun 2025 18:30 WIB
Kemdiktisaintek resmikan 2 program riset baru.
Kemdiktisaintek resmikan 2 program riset baru. Foto: YouTube/Kemdiktisaintek
Jakarta -

Direktorat Jenderal Riset Pengembangan Kementerian Pendidikan tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Risbang Kemdiktisaintek) resmikan dua program riset baru, Senin (30/6/2025). Kedua program tersebut adalah Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (Rikub) dan Hilirisasi Riset Prioritas.

Dirjen Risbang Kemdiktisaintek Muhammad Fauzan Adziman menyebut, dua program yang diresmikan merupakan terobosan terbaru untuk mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

"Jika ditanya Asta Cita yang mana, kami mencakup semua Asta Cita. Jadi, Asta Cita nomor satu yaitu memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, yang berhubungan dekat dengan kementerian kami nomor empat pembangunan SDM, sains, dan teknologi, sampai memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan alam, dan budaya," ujar Fauzan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu disampaikan Fauzan dalam acara Peluncuran Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak dan Program Hilirisasi Riset Prioritas 2025 yang disiarkan secara daring, Senin (30/6/2025).

Tentang Rikub dan Hilirisasi Riset Prioritas

Rikub

Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (Rikub) adalah program riset kolaboratif antara perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), lembaga BUMN/BUMD, lembaga pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga relevan lainnya.

ADVERTISEMENT

Seluruh lembaga ini bisa bekerja sama untuk membentuk konsorsium (himpunan beberapa lembaga yang mengurus kepentingan bersama) riset. Tujuannya untuk menghasilkan produk atau komoditas yang bisa memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Rikub menekankan kolaborasi lintas disiplin dan institusi. Satu konsorsium terdiri dari 2-5 tim dari perguruan tinggi berbeda, di mana setiap tim memiliki kontribusi spesifik yang akan diintegrasikan menjadi satu produk utama.

"Maka salah satu poin penting di Rikub adalah adanya mitra selaku off-taker yang dilibatkan sejak awal. Jadi sejak penyusunan roadmap konsorsium tersebut sampai menghasilkan produk yang siap di hilirisasi dan diimplementasikan sebagai dampak nyata dari program riset ini," kata Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat I Ketut Adnyana dalam kesempatan yang sama.

Hilirisasi Riset Prioritas

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Yos Sunitiyoso menjelaskan program Hilirisasi Riset Prioritas memiliki tiga tujuan. Ketiga tujuan tersebut adalah:

  • Menjadi moto penggerakan konektivitas antara dunia riset dan dunia usaha.
  • Mempercepat transfer teknologi.
  • Mendukung ekosistem hilirisasi riset berbasis transfer teknologi terintegrasi.

Di 2025, program Hilirisasi Riset Prioritas terbagi dalam tiga inisiatif baru, yakni:

1. Ajakan Industri: Wadah bagi pelaku industri untuk menyampaikan tantangan dan kebutuhan teknologi ke perguruan tinggi.

2. Dorongan Teknologi: Program yang jadi jembatan hilirisasi teknologi dari laboratorium ke industri dan mempercepat kesiapan inovasi serta mengurangi risiko kegagalan.

3. Sinergi-Skema Hilirisasi Riset Berbasis Transfer Teknologi Terintegrasi: Mendorong, mempercepat, dan meningkatkan daya saing inovasi nasional melalui pendekatan hilirisasi berdampak.

Panduan dan pengusulan proposal RIKUB dilakukan melalui laman https://bima.kemdiktisaintek.go.id/. Sedangkan untuk program Hilirisasi Riset Prioritas bisa dilihat melalui laman https://hiliriset.kemdiktisaintek.go.id/. Semoga bermanfaat!




(det/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads