Menhub Budi: Tinggalkan Budaya Kekerasan di Sekolah Kedinasan Kemenhub!

ADVERTISEMENT

Menhub Budi: Tinggalkan Budaya Kekerasan di Sekolah Kedinasan Kemenhub!

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 27 Mei 2024 17:00 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (Rumondang Naibaho/detikcom)
Foto: Menhub Budi Karya Sumadi (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya meminta sekolah kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk meninggalkan budaya kekerasan saat berkunjung ke Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Sabtu (25/5/2024).

"Saya berpesan agar sekolah-sekolah yang ada di bawah naungan BPSDMP harus memiliki kurikulum yang humanis, beretika, dan futuristik. Tinggalkan budaya kekerasan yang selama ini sangat merugikan," kata Budi, dilansir dari website Dephub, Senin (27/5/2024).

Menurutnya, kurikulum sekolah kedinasan di bawah naungan Kemenhub RI harus humanis. Ia juga menekankan perlunya pembaharuan agar pembelajaran menjadi lebih produktif dan kompetitif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pengajar bisa memberikan tugas yang bersifat kelompok dan berbasis digital untuk merangsang peserta didik agar lebih aktif dan kreatif dan kompetitif dalam lingkungan kampus," katanya.

Budi menyinggung bahwa pendidikan Indonesia kini telah berubah. Termasuk dalam menyediakan silabus yang beragam, hingga usaha peningkatan kampus agar bersaing dengan dunia luar.

ADVERTISEMENT

"Kalian harus bersaing secara sehat dalam hal prestasi. Pasalnya, di masa depan, kalian lah yang akan memegang kendali di dunia transportasi," sambung Budi.

Oleh karena itu, Budi berpesan kepada semua pihak untuk menyukseskan reformasi di sekolah kedinasan naungan Kemenhub. Menurutnya, perlu kesadaran dari dosen hingga mahasiswa.

"Pakai hati untuk berubah. Reformasi jangan hanya menjadi jargon, tapi harus benar-benar diimplementasikan," ungkapnya.

Buntut Kekerasan di STIP Jakarta: Ubah Kurikulum-Tutup Penerimaan Taruna

Sebelum Menhub Budi mengeluarkan pernyataan tersebut, terjadi kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta. Ulah senior di STIP tersebut menewaskan seorang taruna bernama Putu Satria Ananda Rustika atau kerap disapa Rio (19).

Pelaku adalah tiga orang senior dari Putu. Kini, mereka telah ditangkap oleh Kapolres Jakarta Utara dan dikenakan pasal 55 dan 56 tentang tindak pidana kekerasan eksesif.

Buntut dari kasus tersebut STIP Jakarta, Kemenhub akan mengubah kurikulum di sekolah tersebut. Tak hanya di STIP Jakarta, reformasi sistem pendidikan akan diterapkan di 32 sekolah kedinasan Kemenhub.

"Apa yang dialami Rio akan kita kenang sebagai kejadian mendalam, dan jadi dasar bagi kami melakukan reformasi pendidikan vokasi di Kementerian Perhubungan. Apa yang akan kita lakukan? Kami akan mengubah kurikulum yang lebih humanis dan berteknologi," kata Budi Karya dalam detikBali, Senin (27/5/2024).

Selain itu, Budi juga telah mencabut gelar pejabat di STIP Jakarta usai kasus tersebut. Seperti jabatan direktur-direkturnya.

"Ini tentu menjadi suatu evaluasi bagi kami, dan kami sudah membebastugaskan direktur dan beberapa pejabat di STIP Marunda ini sebagai rasa bahwa tanggung jawab, dan tindakan tegas itu harus berjalan," kata Budi.

Untuk mereformasi pendidikan, STIP Jakarta pun tak menerima taruna baru di seleksi tahun 2024. STIP akan menerima kembali taruna baru di tahun depan.

"Satu angkatan STIP akan disetop untuk penerimaan tahun 2024 ini dan baru bisa menerima lagi tahun depan," kata Budi.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads