Akhir-akhir ini, ramai kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berkedok program magang (ferienjob) mahasiswa Indonesia di Jerman. Dalam hal ini, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mempertanyakan keberadaan Kemendikbud.
"Kemana pihak Irjen, Dirjen Dikti, hingga LLDIKTI sampai kasus ini melebar begitu luas dan massif?" tanyanya dalam laman DPR dikutip Minggu (31/3/2024).
Tentang Kasus TPPO Berkedok Magang di Jerman
Diketahui, kasus ini terjadi saat peluncuran program magang ke Jerman oleh oknum tertentu. Magang dibungkus seolah-olah seperti bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa oknum magang ke luar negeri menawarkan program ini secara langsung kepada mahasiswa dengan gaji besar dan konversi nilai SKS. Alih-alih mendapat pengalaman magang, mahasiswa dibebani dengan dana talangan sebesar Rp 30-50 juta.
Pengembalian dana dilakukan dengan memotong upah kerja tiap bulan. Sementara, kontrak kerja dibuat dalam bahasa Jerman sehingga mahasiswa kesulitan memahami kalimat-kalimat yang tertuang dalam kontrak kerja tersebut.
Para mahasiswa juga dipekerjakan dalam kondisi yang tidak sesuai, seperti pekerjaan kasar (berat) yang mengakibatkan kelelahan fisik, bahkan beberapa di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
"Biayanya mencekik dan disinyalir malah nombok akhirnya. (Praktiknya) ngeri sekali ini. Kemendikbudristek mestinya mengambil alih kasus ini jadi masalah pendidikan dan buat tim untuk menertibkan, bukan langsung menjadi masalah hukum. Apalagi kampus-kampus tersebut masuk dalam jajaran yang bereputasi," jelasnya.
Dorong Adanya Tim Satgas
Fikri pun mendesak Kemendikbud membentuk tim satuan tugas (satgas). Mengingat banyaknya jumlah kampus terlibat, tim satgas dapat membantu dalam pendampingan korban.
"Banyaknya mahasiswa yang jadi korban, karena ada 33 kampus yang terlibat, data lain menyebut 41 kampus sudah mengirim mahasiswanya, segera bentuk tim satgas untuk pendampingan korban," tegasnya.
Tim satgas juga dapat mempercepat identifikasi para mahasiswa yang terlanjur berangkat ke Jerman melalui ferienjob. Selanjutnya, tim tersebut menginventarisasi persoalan yang muncul.
(nir/faz)