.webp)
Wakil Rektor IPB University, Prof Deni Noviana ungkap kemungkinan kampusnya membuka cabang di luar negeri. Hal tersebut merupakan sebuah upaya untuk mewujudkan milestones IPB di tahun 2024-2028.
"IPB University ingin mencapai Global Engagement pada 2026. Pendidikan mendunia di IPB University diejawantahkan dalam bentuk pendirian kelas, program studi dan kampus internasional," tutur Deni dalam acara Kick Off Meeting: Kampus IPB di Luar Negeri menuju Pendidikan Mendunia dikutip dari rilis di laman resminya, Senin (15/1/2024).
Malaysia Jadi Negara Pertama?
Lebih lanjut, Prof Deni menjelaskan bila kampus yang mendapat julukkan kampus rakyat itu memiliki daya tarik dan faktor pendorong dalam menguatkan arus mobilitas internasional. Terlebih di tahun 2026 IPB mengusung tema kerja Global Engagement yang memuat tiga poin utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya adalah global student and alumni network, global collaborative research dan global industrial engagement. Untuk kampus di luar negeri sendiri, IPB University sudah memiliki berbagai negara tujuan, seperti Malaysia, Tiongkok, Timur Tengah, Timor Leste, hingga Afrika.
Namun, usut punya usut negeri Jiran akan menjadi pilihan IPB University untuk negara tempat kampus luar negeri pertamanya. Salah satu alasannya adalah karena permintaan 1.000 dokter hewan dari negara tersebut.
Kemantapan untuk membangun jejaring di luar negeri menurut Prof Deni didukung dengan modal dasar yang telah dimiliki IPB sendiri. Terutama dalam bidang keilmuan, sumber daya manusia (SDM), capital/material, dan kekuatan jejaring yang mumpuni.
"Apabila ekosistem yang sehat sudah terbentuk, maka semakin besar peluang IPB University untuk mencapai pendidikan mendunia," ucap Prof Deni.
Langkah Menuju Kancah Internasional
Kini, IPB terus berproses untuk menghadirkan kampusnya di luar negeri. Salah satu caranya dengan menggandeng para wakil rektor, dekan, direktur, kepala unit, matan atase pendidikan, dan civitas akademika di IPB.
Seluruh pihak ini akan berdiskusi mengenai technical issues pengembangan kampus luar negeri. Sehingga ia berharap kampus biodiversitas ini bisa terus melangkah menuju kancah internasional.
Tidak hanya pengembangan ke luar negeri, di dalam negeri IPB University juga terus menguatkan arus mobilitas internasional. Hal ini dilihat dari sejumlah program studi internasional yang dibuka pada tahun 2024.
Seperti smart agriculture, kedokteran hewan, ilmu dan teknologi kelautan, teknologi pangan, teknik industri pertanian, manajemen, agribisnis, ekonomi sumberdaya dan lingkungan, hingga ekonomi syariah dan juga bisnis.
"Dengan agenda ini, harapannya IPB University menjadi lebih dekat untuk mendunia dan eksis di kancah internasional," pungkasnya.
(det/faz)
