Guru Sebut SNBP Jalur Gaib, Begini Respons Panitia SNPMB

ADVERTISEMENT

Guru Sebut SNBP Jalur Gaib, Begini Respons Panitia SNPMB

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Selasa, 09 Jan 2024 18:00 WIB
Informasi jadwal pelaksanaan SNBP 2024.
Ilustrasi SNBP Foto: Dok. Instagram/_snpmbbppp
Jakarta - Pihak sekolah mempertanyakan kriteria dan indikator yang dipakai perguruan tinggi negeri (PTN) menentukan siswa yang lulus dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Lantas seperti apa respons panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB)?

Tri Suhartono dari Al Wildan Islamic School menuturkan telah melakukan analisis perihal SNBP agar murid-muridnya lebih banyak yang diterima. "Tapi sampai saat ini saya menyebut jalur SNBP adalah jalur gaib," ujar Tri dalam acara Sosialisasi SNPMB dan Jalur Mandiri IPB University, pekan lalu yang dikutip, Selasa (9/1/2024).

Ia mengungkapkan pihak sekolah tidak pernah tahu cara pasti agar para siswa diterima di PTN lewat jalur SNBP. "Pengalaman tahun lalu juara 1 umum ikut SNBP dan tidak lulus. Yang lulus justru yang bukan juara," ujar Tri. Ia pun menanyakan apakah ada indikator atau kriteria agar bisa diterima di SNBP.

Bekti Cahyo Hidayanto dari Panitia Pusat SNPMB mengungkapkan sebelum tahun 2023 tidak ada perbandingan nilai rapor siswa dari satu sekolah dengan sekolah lain. Metode yang dipakai adalah panitia memiliki indeks sekolah secara nasional yang didapatkan dari nilai UTBK 3 tahun terakhir.

"Misal nilai 90 tapi indeks sekolah 0,5 jadinya hanya 45. Kalau dibandingkan dengan sekolah yang nilai siswanya cuma 75 tapi indeks sekolah 0,9 tetap lebih tinggi dari sekolah lainnya. Rumusan ini fair dan jelas. Terekam dan bisa di-trace," ujar Bekti

Ia menambahkan,"Bila sekarang ditemukan ada murid dari sekolah yang sama, kelas yang sama, ada yang diterima dan tidak itu bisa di-trace penyebabnya. Mungkin bidangnya beda, pakai KIP atau tidak, apalagi sekarang pakai Kurikulum Merdeka."

Bekti memberi contoh dengan Kurikulum Merdeka misalnya rata-rata nilai mata pelajaran si A lebih tinggi dari si B. Namun A mengambil mata pelajaran yang bukan mata pelajaran utama yang disyaratkan prodi yang ditujunya pada SNBP. "Anak yang satunya atau si B justru lebih tinggi nilainya di mapel utama tersebut. Itu yang diterima," ujarnya.

Dosen Institut Sepuluh Nopember (ITS) itu juga mengungkapkan PTN lebih memilih sekolah yang siswanya punya rekam jejak yang baik. Jika ada sekolah yang muridnya sudah diterima di PTN, tahun depan diusahakan ada siswa mendaftar di prodi dan kampus yang sama.

"Dengan catatan, siswa yang diterima sebelumnya punya IPK baik. Begitu IPK-nya jelek maka sekolahnya akan disingkirkan oleh sekolah lain. Satu lagi, pecah telurnya sekolah masuk SNBP biasanya ada siswa dari sekolah tersebut yang diterima lewat jalur UTBK," ujar Bekti.

Ia juga menyarankan agar sekolah mengikutkan muridnya pada lomba dengan kredibilitas yang baik atau lomba yang diadakan di prodi di PTN. Menurut Bekti lomba-lomba yang digelar PTN merupakan jalur paling "sakti" agar diterima SNBP.

"Kalau ada anak yang ikut olimpiade programming di Sistem Informasi IPB dan menang meski tidak dapat free pass kemungkinan besar dia akan diterima lewat jalur SNBP di jurusan tersebut. Karena dia sudah diuji oleh orang IPB sendiri," ujar Bekti.


(pal/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads