Cerita Guru Besar IPB tentang Kampung KB, Dikenalkan ke Dunia

ADVERTISEMENT

Cerita Guru Besar IPB tentang Kampung KB, Dikenalkan ke Dunia

Trisna Wulandari - detikEdu
Selasa, 09 Jan 2024 13:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meresmikan Kampung Keluarga Berencana (KB) dan RPTRA Pulo Gundul di Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2016).  Ahok meminta masyarakat kembali menghidupkan program 2 anak cukup untuk menuju keluarga sejahtera. (Ari Saputra/detikcom)
Peresmian Kampung KB dan RPTRA di Johar Baru, Jakarta Pusat pada 2016 lalu. Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Kampung keluarga berkualitas (KB) adalah wilayah setingkat desa dengan pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga. Tujuan kampung KB yaitu meningkatkan kualitas SDM RI, keluarga, dan masyarakat. Berdasakan catatan kampung KB BKKBN, ada 52.635 kampung KB yang sudah dicanangkan.

Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat IPB University Prof Rizal M Damanik mengatakan, kampung KB menjadi wajah keberhasilan kependudukan Indonesia di mata dunia. Untuk itu, program ini butuh dikenalkan lewat beragam inovasi.

Mantan Deputi bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ini mencontohkan, para pembicara dari RI dan internasional diajak bertukar informasi praktik kesehatan reproduksi di negara masing-masing di Ambassador's Talk. Para delegasi asing lalu diajak mengenal program kependudukan dan kesehatan reproduksi Indonesia lewat kampung KB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan, duta besar Belanda berbicara tentang praktik seks bebas dan kesehatan reproduksi di negaranya.

"Setelah para duta besar itu menjadi narasumber, kita ajaklah mereka berkeliling ke kampung KB," tuturnya, dikutip dari Antara, Selasa (9/1/2024).

ADVERTISEMENT

Rizal mengatakan, kampung KB menjadi sarana berbagi pengetahuan ke mata internasional tentang kesehatan reproduksi atau program-program kependudukan di Indonesia. Beberapa di antaranya aplikasi elektronik siap nikah dan siap hamil (elsimil), Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Bina Keluarga Remaja (BKR).

Ia menambahkan, setidaknya 12 negara setiap tahun diundang untuk bertukar informasi tentang kesehatan reproduksi dan keluarga di BKKBN. Hal ini turut membuka peluang jejaring dengan lembaga donor dunia dan duta besar mancanegara.

"Mereka kita ajak ke sini, dan mereka mau juga pakai duit mereka, kami bantu bagaimana agar mereka bisa menyerap anggarannya. Target saya itu untuk mencapai UN Population Award, jadi kita memang benar punya program banyak, tidak hoaks," ucapnya.

Menurut Rizal, program kunjungan ke kampung KB juga memungkinkan para delegasi internasional mengenal Indonesia.

"Efek sampingnya luar biasa, saya bawa orang-orang Eropa ke Sulawesi dalam perjalanan menuju kampung KB, di jalan minta berhenti untuk foto-foto, sampai di kampung KB pun mereka senang. Inilah yang membuat Indonesia itu dikenal, dan alhamdulillah di tahun 2022, 33 tahun setelah tahun 1990, Indonesia berhasil mendapatkan kembali UN Population Award, mengalahkan 95 negara lainnya," pungkasnya.




(twu/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads