1.018 Kampus Punya Prodi Bidang Digital, Dirjen Dikti Ajak Mahasiswa Jadi Inovator

ADVERTISEMENT

1.018 Kampus Punya Prodi Bidang Digital, Dirjen Dikti Ajak Mahasiswa Jadi Inovator

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 20 Des 2023 15:30 WIB
Plt Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam
Plt Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam. Foto: Cicin Yulianti/detikEdu
Jakarta -

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek, Prof Nizam menyampaikan Indonesia kini tengah mempersiapkan peningkatan jumlah talenta digital mahasiswa demi menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Saat ini dunia sudah memasuki dunia digital, jadi tidak boleh tertinggal dalam hal ini. Tapi kita juga harus menyiapkan teknologinya, risetnya, dan perkembangannya," tuturnya dalam acara Indonesia Digital Talent Day 2023 "Women in Tech" yang diselenggarakan Huawei, di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Rabu (20/12/2023).

Terkait hal tersebut, Nizam menyebut sudah ada 1.018 kampus di tanah air yang memiliki program studi (prodi) di bidang digital. Dengan begitu, ia berharap peningkatan jumlah talenta digital muda dari mahasiswa dapat segera terealisasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita punya 1018 perguruan tinggi, dari sekitar 4.000 perguruan tinggi punya program studi di bidang digital," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Ada sekitar 10.945 program studi yang terkait dengan ilmu komputer, informasi, dan digital. Dan mahasiswa yang menempuh pendidikan di bidang tersebut hampir sebanyak 1.860.000 mahasiswa," tambah Nizam.

Anak Muda Jadi Inovator

Ia mengatakan Kemendikbudristek telah membuat target tercetaknya talenta digital muda sebanyak 200.000 per tahunnya.

Menurutnya, anak muda tidak boleh hanya menjadi konsumen fasilitas digital tetapi juga pencipta (inovator).

"Jangan jadi konsumen teknologi, kita juga ingin membangun kedaulatan yang berhasil dalam teknologi digital, dan itu hanya bisa kita lakukan dengan kerja sama, gotong royong yang erat antar seluruh pemangku kepentingan di perguruan tinggi, industri, dan dunia usaha," ungkapnya.

Pengadaaan Program Microcredential

Nizam menyebut Kemendikbud telah menyediakan program dalam menunjang pengembangan talenta digital salah satunya Microcredential. Program ini menunjang mahasiswa dari berbagai latar belakang program studi bisa mempelajari kemampuan digital.

"Itu saja belum cukup, sehingga kita menyediakan Microcredential. Jadi mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi bisa mengambil program Microcredential," tuturnya.

Program Microcredential sendiri merupakan program pendidikan/pelatihan jangka pendek dengan topik materi pendidikan dan pelatihan yang teknis dan spesifik. Biasanya dilaksanakan dalam bentuk pendidikan jangka pendek secara daring selama kurun waktu 3, 4 atau 6 bulan pada perguruan tinggi luar negeri.

Dalam program ini, mahasiswa dapat belajar materi kursus soal berpikir algoritmik, pemecahan masalah, dan penggunaan bahasa pemrograman seperti C, Python, SQL, JavaScript, CSS, dan HTML.

Selain itu, program Microcredential menyediakan kumpulan soal mendalam yang nantinya harus diselesaikan oleh peserta. Mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas nantinya akan mendapat sertifikat.

"Sudah ada sekitar 300.000 mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka yang terkait dengan bidang digital (Microcredential) tersebut," jelas Nizam.

(cyu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads