Mengejutkan! Setengah Lebih Mahasiswa Oxford Dilaporkan Alami Pelecehan Seks

ADVERTISEMENT

Mengejutkan! Setengah Lebih Mahasiswa Oxford Dilaporkan Alami Pelecehan Seks

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 01 Des 2023 19:30 WIB
Oxford University sukses dinobatkan sebagai universitas paling top di dunia menurut Times Higher Education (THE).
Kampus Universitas Oxford di Inggris Foto: Carl Court/Getty Images
Jakarta - Fakta mengejutkan datang dari Universitas Oxford di Inggris. Lebih dari separuh mahasiswa salah satu kampus ternama di dunia ini dilaporkan mengalami pelecehan seksual dalam kurun waktu satu tahun.

Riset ini menggunakan data dari survei cross-sectional Oxford Understanding Relationships, Sex, Power, Abuse and Consent Experiences (Our Space), yang didistribusikan ke seluruh mahasiswa Oxford pada Mei 2021.

Dari 1.318 responden yang menjawab setidaknya satu pertanyaan, 21 persen mengatakan bahwa mereka pernah mengalami setidaknya satu tindakan percobaan atau pemaksaan sentuhan seksual maupun pemerkosaan dalam satu tahun sebelumnya.

Hasil dari riset ini diterbitkan dalam Journal of Interpersonal Violence. Survei juga menunjukkan bahwa 53 persen mengalami setidaknya satu tindakan pelecehan seksual dalam kurun waktu tersebut.

Para peneliti pun memperingatkan bahwa prevalensi kekerasan seksual di universitas-universitas di Inggris bisa jadi jauh lebih tinggi dibandingkan populasi umum.

Bridget Steele, penulis utama dan dosen baru di Universitas Oxford mengatakan kepada Times Higher Education bahwa kekerasan seksual di institusi pendidikan tinggi adalah masalah kesehatan masyarakat yang kerap terjadi dan global.

"Temuan kami berkontribusi pada semakin banyaknya bukti yang menunjukkan bahwa universitas-universitas di Inggris tidak kebal terhadap masalah ini dan menunjukkan apa yang telah dikatakan oleh para aktivis dan kelompok mahasiswa di Inggris selama beberapa dekade, bahwa kekerasan seksual merajalela di kalangan mahasiswa," ucap Dr Steele, dikutip dari Times Higher Education.

"Kurangnya pelaporan kekerasan seksual melalui jalur resmi universitas dan penegakan hukum menyulitkan institusi untuk memahami cakupan sebenarnya dari masalah ini," imbuhnya.

Perempuan Lebih Rentan

Dr Steele mengatakan, penelitian ini menggarisbawahi pentingnya akses pendanaan bagi mahasiswa untuk menghubungi tenaga profesional yang sangat terlatih melalui jalur rujukan rahasia dan mudah dipahami.

Makalah tersebut menyatakan bahwa perempuan mengalami tingkat kekerasan seksual yang lebih tinggi. Di samping pemaksaan sentuhan seksual, bentuk pelecehan seksual yang paling umum adalah komentar atau lelucon seksis.

"Keberadaan kekerasan seksual di universitas mungkin tidak terlihat secara intuitif," kata Dr Steele yang mendirikan studi Our Space, salah satu studi pertama di Inggris yang menyelidiki prevalensi dan karakteristik kekerasan seksual di kalangan mahasiswa pendidikan tinggi.

"Lingkungan ini dihuni oleh orang-orang berpendidikan tinggi yang mungkin sadar akan hak dan tanggung jawab mereka," tegasnya.

Namun dia mengatakan hal ini sering terjadi antara usia 18 dan 24 tahun, ketika sebagian besar penyintas mengetahui pelakunya dan kejadian tersebut sering kali dikaitkan dengan faktor-faktor seperti pertemuan besar, teman sebaya yang mendukung kekerasan seksual, tidak adanya perwalian, dan lingkungan di mana tersedia alkohol.

Menurut Dr Steele, risikonya yakni terjadi peningkatan kekerasan seksual di universitas, tempat berkumpulnya banyak faktor-faktor tersebut.

Juru bicara Oxford mengatakan pihak universitas menanggapi kasus pelecehan seksual dengan sangat serius dan mengharapkan semua anggota universitas untuk berperilaku pantas setiap saat.

"Kami menyadari bahwa universitas memainkan peran penting dalam mengatasi masalah ini. Kampanye tahunan kami, 'Oxford Against Sexual Violence', mencerminkan kecaman keras universitas terhadap kekerasan seksual atau pelecehan dalam bentuk apa pun, dan mengarahkan mahasiswa ke layanan khusus dan dukungan yang tersedia bagi mereka, termasuk Layanan Dukungan Pelecehan Seksual dan Kekerasan di universitas, yang menyediakan dukungan dan nasihat yang gratis dan rahasia," jelas juru bicara itu.

Dia mengatakan, padatahun ini pihak kampus telah membuat program untuk para mahasiswa serta akan terlibat dengan proyek Our Space untuk memahami lebih banyak tentang gambaran kekerasan dan pelecehan seksual, baik di Oxford maupun di sektor ini secara lebih luas.


(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads