.webp)
Kelima UIN tersebut adalah UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Ampel Sunan Ampel Surabaya, UIN Ar Raniry Aceh, UIN Raden Fatah, Palembang, dan UIN Mataram, NTB. Kampus-kampus UIN ini akan bekerja sama dengan Universiti Utara Malaysia (UUM).
Ketua delegasi pelaksanaan program Double Degree, Thobib Al Asyhar menyampaikan delegasi dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menyampaikan jika program akan dilaksanakan pada awal tahun 2024.
"Pelaksanaannya awal tahun depan, 2024," tegas Thobib dalam laman Kemenag dikutip, Selasa (23/11/2023).
Diikuti 50 Awardee Beasiswa Indonesia Bangkit
Pelaksanaan program Double Degree ini akan diikuti oleh 50 awardee Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) LPDP dari kelima UIN. Para awardee saat ini sedang dibekali dengan English Preparation Program (EPP) di Jakarta selama dua bulan.
"Program Double Degree Magister di UUM akan diikuti 50 peserta yang saat ini disiapkan melalui penguatan bahasa di Jakarta selama dua bulan," ucap Thobib.
"Mereka diberikan kursus bahasa Inggris secara intensif di Jakarta Business School (JBS) agar memiliki persyaratan minimum dari standar Malaysian University English Test (MUET) sebelum masuk kuliah di UUM," imbuhnya.
Pastikan Double Degree Berjalan Tahun Depan
Ketua Program Management Unit (PMU) BIB-LPDP, Ruchman Basori, menambahkan bahwa pihaknya memastikan pelaksanaan Double Degree dapat dilaksanakan awal tahun depan. Saat ini, tahap persiapan sudah mencakup persyaratan dokumen intake mahasiswa, pengurusan visa, dan rencana tempat tinggal mahasiswa.
"Ada aspek penting yang perlu kami lihat terkait iklim akademik secara langsung kuliah di UUM untuk disampaikan kepada peserta. Selain itu juga ingin memastikan bagaimana mekanisme pembayaran tuition fee selama satu tahun kuliah S2 di UUM," ujar Ruchman selaku Kasubdit Ketenagaan Direktorat DIKTIS.
(nir/faz)
