.webp)
Kementerian Agama (Kemenag) RI gandeng sejumlah universitas ternama di Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Timur Tengah. Kebijakan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia menjadi institusi berkelas dunia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag, Ahmad Zainul Hamdi menyebut dalam program ini terdapat dua model pembelajaran yang dikerjasamakan, yaitu mahasiswa PTKI kuliah di berbagai universitas terbaik di luar negeri dan mahasiswa luar negeri kuliah di PTKI Indonesia.
"Ini jadi ikhtiar internasionalisasi PTKI sehingga diharapkan tidak hanya mengirimkan mahasiswa kita ke luar negeri, tetapi juga menarik mahasiswa luar negeri agar berkuliah di PTKI," kata pria yang dipanggil Inung itu, dikutip dari keterangan resmi ditulis Sabtu (18/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenag belum lama ini bekerja sama dengan Central Queensland University (CQU) Australia dan Rochester Institute of Technology (RIT) di Rochester, New York, Amerika Serikat. Kerja sama tersebut dilakukan dalam bentuk pengiriman mahasiswa untuk program MORA Overseas Student Mobility Award (MOSMA), pertukaran mahasiswa, kolaborasi penelitian, double degree, degree programs (S1-S3), dan visiting professorship.
Inung menegaskan peningkatan kualitas PTKI adalah keniscayaan yang tak boleh dilewatkan. Kerja sama ini juga merupakan bagian dari komitmen Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk membuat kampus PTKI semakin diakui di tingkat global.
Kampus PTKI Saatnya Lebih Berani
Inung mengatakan, para PTKI saatnya lebih berani membuka diri dengan kemajuan universitas di luar negeri. Dia optimis, melalui kerja sama yang positif maka kampus PTKI akan banyak mendapatkan manfaat tidak hanya dari segi keilmuan, melainkan juga jaringan, sumber daya, publikasi, dan lainnya.
Pengembangan kerja sama yang dilakukan oleh Kemenag ini mencakup berbagai hal mulai dari join working group, pameran pendidikan oleh PTKI dalam mempromosikan diri dan menjaring calon mahasiswa asing, sampai pengembangan kerja sama akademik berupa double, joint degree, juga credit transfer/credit learning.
Terlebih kerja sama ini juga dapat diselenggarakan dalam upaya pengembangan konsorsium dan pusat unggulan inovasi, hibah pengembangan konsorsium keilmuan, hibah fasilitasi kerja sama internasional untuk joint degree; double degree; credit transfer; hingga bimtek kolaborasi akademik.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kemenag, Thobib al-Asyhar menuturkan bahwa kerja sama dengan berbagai kampus di luar negeri sebetulnya telah berjalan lama. Kendati begitu hal ini perlu diperbarui agar menyegarkan semangat kolaborasi internasional.
Menurutnya kerja sama ini akan berdampak cukup signifikan terhadap perkembangan PTKI, di antaranya peningkatan jurnal terindeks Scopus.
"Kita ingin membangkitkan kembali terkait dengan kerja sama internasional. Yang jelas, kita ingin PTKI bisa diakui oleh global," jelasnya.
(nah/pal)
