Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya meningkatkan kualitas dan reputasi perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKI) di kancah internasional. Melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Kemenag berkomitmen untuk mendorong lebih banyak PTKI, khususnya Universitas Islam Negeri (UIN), untuk masuk dalam peringkat universitas dunia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ajang Pradita. Ajang mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada beberapa UIN yang berhasil menembus peringkat QS World University Rankings (QS WUR), namun Kemenag menargetkan lebih banyak lagi PTKI yang bisa mencapai prestasi serupa.
"Saat ini baru UIN Jakarta dan Malang yang masuk ke peringkat QS WUR Asia, kita ingin ke depannya akan muncul yang lainnya," kata Ajang dalam siaran pers yang diterima detikHikmah, Selasa (3/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ajang menyebut, QS WUR menempatkan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Malang di peringkat 700 QS WUR. Meski demikian, Kemenag akan menggenjot di rangking 300 atau 400 QS WUR.
Untuk mencapai target tersebut, Kemenag akan menjadikan UIN Jakarta sebagai leading sector atau pelopor dalam upaya internasionalisasi PTKIN. UIN Jakarta diharapkan dapat menjadi contoh bagi UIN lainnya dalam mengembangkan berbagai program dan kerjasama internasional.
"UIN Jakarta menjadi leading sectornya yang menjadi kampus yang kuat di bidang religious studies," ujar Ajang.
Selain itu, Kemenag juga akan melakukan piloting atau percontohan terhadap delapan UIN lainnya, yaitu UIN Bandung, UIN Yogyakarta, UIN Surabaya, UIN Semarang, UIN Palembang, UIN Aceh, dan UIN Makassar. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses internasionalisasi di PTKI-PTKI tersebut.
Untuk mendukung upaya internasionalisasi, Kemenag juga akan meningkatkan kualitas dosen di PTKIN. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan kuota sertifikasi dosen dari 2.000 menjadi 5.000. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak dosen yang kompeten dan mampu menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualitas.
"Intinya kami ingin mencetak lulusan yang memiliki kecerdasan teknologi tapi juga memiliki kecerdasan spiritual," tukas Ajang.
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan