Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong PTN di Indonesia untuk membuka program studi arkeologi. Ketua BRIN, Laksana Tri Handoko, menyoroti minimnya jumlah prodi arkeologi di Indonesia.
"PTN dengan prodi arkeologi saat ini baru ada enam. Kita ingin mendorong mereka untuk membantu membuka jurusan arkeologi di kampus lain, khususnya PTN-BH," kata Laksana dalam Antara dikutip Jumat (6/10/2023).
BRIN Siapkan Sejumlah Situs
Salah satu kegiatan dalam prodi arkeologi adalah meneliti situs-situs bersejarah. Menanggapi hal tersebut, Laksana mengatakan bahwa BRIN telah membuka sejumlah situs penelitian baru seperti Situs Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang di Bumiayu, Jawa Tengah serta situs Bongal di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mereka ga perlu bingung, tinggal ikut saja. Cost nya memang tinggi untuk bikin ekskavasi, kami sudah ada, mereka tinggal nimbrung," ujarnya.
Laksana menambahkan pihaknya memiliki suatu mekanisme khusus kepada para arkeolog dengan kampus untuk dapat bekerja dan melakukan riset dengan dukungan peralatan dan anggaran. Dia menjelaskan para lulusan arkeologi nantinya akan dilebur dalam berbagai proyek ekskavasi, bersama dengan sekitar 150 arkeolog yang lebih senior.
"Direncanakan dua tim, nanti kalau membesar, mahasiswanya juga sudah pintar, maka tim inti bisa dipecah lagi. Bikin kawasan baru di Makassar misalnya, atau di tempat lain," ungkapnya.
Upaya Lestarikan Arkeolog Indonesia
Upaya ini, kata Laksana, penting dilakukan untuk melestarikan arkeologi Indonesia. Mengingat prodi arkeologi kerap dikonotasikan dengan prodi yang sepi peminat.
"Tanpa kalian (arkeolog), kita nggak bisa ngapa-ngapain. Kita nggak bisa biarkan arkeolog habis setelah kalian pensiun. Oleh karena itu kita dorong pembukaan prodi arkeologi, kalau perlu di semua PTN-BH," tuturnya.
Melihat berbagai upaya yang akan dilakukan BRIN dalam mendorong PTN untuk membuka prodi arkeologi, Laksana optimis prodi arkeologi dapat menjadi primadona masa depan.
Tentang Prodi Arkeologi
Prodi arkeologi merupakan prodi yang mempelajari tentang budaya manusia dengan menggabungkan sejarah, geologi, dan antropologi. Mahasiswa bisa mempelajari fosil hingga benda peninggalan seperti kapak atau candi.
Sebagai contoh di UGM, mahasiswa arkeologi akan mempelajari:
- Ekskavasi arkeologis
- Survei dan observasi arkeologis
- Membuat dan membaca peta
- Membaca prasasti dan naskah
- Penelitian/praktikum analisis di laboratorium
- Survei dan observasi sosial
- Perencanaan dan pelaksanaan program publik
- Perencanaan dan pelaksanaan pameran
- Workshop/praktikum konservasi
Nah, PTN yang sudah memiliki prodi arkeologi adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Udayana, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Indonesia (UI), Univeritas Halu oleh (UHO), dan Universitas Jambi.
(nir/nah)