Saat memasuki lingkungan kampus, tak sedikit mahasiswa yang mengalami culture shock atau gegar budaya. Hal ini biasanya terjadi karena sistem pembelajaran pada saat kuliah berbeda dengan sekolah.
Culture shock sendiri merupakan kondisi saat seseorang merasa cemas, terkejut, dan bingung saat baru saja memasuki lingkungan atau budaya yang berbeda dengan sebelumnya. Hal ini diungkapkan Dosen Psikologi Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Siti Jaroah.
Menurut Siti, kondisi tersebut bisa dirasakan oleh setiap mahasiswa baru saat awal perkuliahan, mulai dari pergaulan, cara berpakaian, makanan, dan beberapa hal di sekitar mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua maba mengalami yang namanya culture shock. Hanya saja setiap mahasiswa memiliki taraf kekagetan yang berbeda-beda," ucap Siti, dilansir dari laman Unesa, Sabtu (19/8/2023).
Tips Menghadapi Culture Shock bagi Mahasiswa Baru
Siti memberikan beberapa tips bagi mahasiswa baru yang mengalami culture shock agar tidak bingung, berikut di antaranya:
1. Berdamai dengan Keadaan
Siti menganjurkan mahasiswa baru untuk bisa berpikiran terbuka dan bisa mempelajari hal baru. Hal tersebut dapat membuat mereka bisa lebih cepat berdamai dengan keadaan. Dengan berpikir demikian, maka beban mental akan lebih bisa diatasi ketika ada hal yang tak sesuai dengan keinginan.
"Mahasiswa baru harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Karena dengan bersikap open minded, seseorang akan siap dan lebih mudah mempelajari lingkungan dan hal-hal baru," ucapnya.
2. Tak Membandingkan Lingkungan Baru dan Lama
Tips kedua menurut Siti adalah tidak membandingkan terlalu jauh lingkungan baru dengan lingkungan asal. Sebab biasanya, banyak ditemukan mahasiswa yang menarik diri dari lingkungan kampus karena terasa berbeda.
Siti menjelaskan, terkadang mahasiswa merasa bahwa lingkungan kampus dan sekolah memiliki perbedaan yang tidak bisa mereka terima. Akibatnya, mereka memutuskan untuk lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kos atau kontrakan.
3. Cepat Bersosialisasi
Selanjutnya, hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa baru saat mengalami culture shock adalah dengan belajar bersosialisasi lebih cepat. Mahasiswa baru bisa belajar lebih cepat masuk ke dalam lingkungan pertemanan baru.
Menurutnya,upaya ini akan membantu mahasiswa baru bisa lebih mudah beradaptasi di masa-masa kuliah ke depan.
4. Ikut Kegiatan Positif
Salah satu cara untuk menghadapi kondisi culture shock adalah mencoba melakukan kegiatan positif. Misalnya dengan mengikuti komunitas atau organisasi di kampus. Cara ini bisa mempercepat mahasiswa baru mendapatkan teman-teman baru, bahkan teman yang bisa sefrekuensi.
5. Eksplorasi Wilayah Kampus
Menelusuri wilayah kampus sangat perlu untuk membuat mahasiswa baru mengetahui di mana mereka harus mencari kebutuhan mereka. Misalnya bagi mahasiswa baru yang menyukai kopi, maka bisa mencari warung kopi yang ada di sekitar kampus.
Contoh lainnya bagi mahasiswa baru yang senang makan dan berdiskusi, maka bisa mencari tempat makan atau tongkrongan di sekitar kampus. Perpustakaan pusat atau universitas, perpustaan fakultas, dan perpustakaan komunitas pun bisa dijelajahi untuk mencari bacaan dan kenalan baru.
6. Memegang Tujuan
Tujuan mesti jadi hal yang harus diketahui oleh mahasiswa baru setelah diterima kuliah. Mereka harus mengingat kembali tujuan dan target yang hendak dicapai selama berkuliah. Target ini bisa berupa pencapaian IPK, belajar dan lainnya.
Siti mengingatkan, tujuan akan membuat mahasiswa baru lebih terarah ke depannya bahkan setelah mereka lulus.
"Ketika misalnya ada di lingkungan yang tidak sesuai harapan, maba teringatkan dengan tujuan yang harus dicapai itu, sehingga ada kecenderungan menjadikan kondisi itu sebagai tantangan yang harus dilewati. Maba yang punya tujuan dan visi yang kuat plus tekad tidak gampang tergoyah oleh tantangan," pungkas Siti.
(twu/twu)