Inggris akan menerapkan aturan baru untuk para pelajar internasional mulai Januari 2024. Sebagian besar pelajar asing tidak diizinkan membawa anggota keluarga kecuali jalur penelitian pascasarjana.
Dikutip dari laman GOV.UK aturan tersebut juga melarang pemanfaatan visa pelajar sebagai jalur "pintu belakang" untuk bekerja di Inggris.
Peraturan tersebut mengikuti rencana baru Pemerintah Inggris dalam memangkas imigrasi. Hanya ada sejumlah kecil dari pelajar internasional yang akan diperbolehkan membawa serta istri atau anaknya ke UK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan terhadap mahasiswa asing itu dikeluarkan sebelum statistik migrasi dirilis pada Kamis pekan ini. Para menteri Inggris tengah bersiap menghadapi data lonjakan angka migrasi bersih yang diperkirakan lebih dari 700.000 jiwa.
Aturan untuk Mahasiswa Asing di Inggris
Menteri Dalam Negeri Inggris, Suella Braverman sebagaimana dikutip dari Daily Mail, telah mengeluarkan sebuah paket aturan pembatasan untuk mahasiswa asing.
Tujuannya adalah mengurangi migrasi bersih ke angka dengan tingkat yang "sustainable".
Berikut ini beberapa kebijakan Braverman:
- Mahasiswa asing dilarang membawa keluarga tanggungan ke Inggris, kecuali jika terdaftar dalam program penelitian pascasarjana.
- Pelajar asing tidak dapat beralih dari jalur belajar menjadi jalur bekerja dalam rangka tinggal di Inggris, sebelum studi selesai.
- Akan dilakukan upaya untuk menekan agen pendidikan yang tidak bermoral yang diduga mendukung aplikasi tidak pantas untuk menjual imigrasi, bukan pendidikan.
Menurut sebuah pemodelan dari internal Pemerintah Inggris, program pembatasan diperkirakan dapat memangkas imigrasi 120-150 ribu, merujuk angka tahun 2023.
Departemen Dalam Negeri Inggris sendiri menunjukkan ada 485.758 visa pelajar yang disponsori pada tahun lalu. Terdapat 135.788 visa untuk para keluarga mahasiswa asing, misalnya pasangan atau anak.
Jumlah itu disebut lebih dari 8 kali dari tahun 2019 yang hanya 16.047.
Sementara, Nigeria merupakan pemegang visa studi bersponsor tertinggi pada 2022 lalu. Jumlah pemegangnya adalah 60.923 orang.
Jumlah tersebut diikuti oleh India sebanyak 38.990 orang.
Target Tampung 600 Ribu Mahasiswa
Departemen Dalam Negeri Inggris mengatakan, peningkatan jumlah visa terhadap keluarga mahasiswa asing diperkirakan karena ada lebih banyak pelajar berusia lebih tua yang datang ke Inggris.
Melalui pernyataan tertulis, Braverman juga mengakui adanya peningkatan tak terduga tersebut. Namun, menurutnya hal ini tidak mengurangi keberhasilan Inggris dalam sektor pendidikan tinggi.
Pasalnya, Inggris memiliki target Strategi Pendidikan Internasional, yakni menampung 600 ribu mahasiswa internasional per tahun pada 2030.
"Strategi Pendidikan Internasional memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian, melalui kontribusi ekonomi yang dibawa mahasiswa asing ke Inggris," kata dia.
"Tetapi hal ini tidak boleh mengorbankan komitmen kami kepada publik untuk menurunkan jumlah migrasi secara keseluruhan dan memastikan bahwa imigran adalah orang-orang yang sangat terampil, sehingga memberikan manfaat maksimal," lanjutnya.
(nah/pal)