.webp)
Namira Adjani, putri selebriti Alya Rohali diterima sekolah magister di 5 kampus top di Inggris. Apa tips dari Adjani dan kampus mana yang bakal dipilih?
Dalam reels Instagramnya @namiradjani, yang diposting 3 hari lalu Djani-demikian panggilan akrabnya, menunjukkan reaksi saat membuka email penerimaan magister dari 5 kampus di Inggris. 5 Kampus top di Inggris itu yakni:
- University of Leeds
- King's College London
- Queen Mary University
- University of Manchester
- University College London
"Finally...setelah melalui proses yang cukup panjang, i'm one step closer in acquiring a master degree in law. One of my dreams in life 🥺🤍 baru kemarin rasanya ribet ngurusin per-dokumenan, PS, written work, les, dan lainnya sama @namirazhra & @tsamaraadiba . But here i am now. i can't wait to start a new chapter in my life ☺️ hope you guys still want to be a part of this journey! 💗" demikian captionnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam reels-nya, status penerimaan di 5 kampus top Inggris itu adalah 'conditional acceptance'. Dalam laman Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), LoA Conditional adalah surat pernyataan bahwa telah diterima di sebuah perguruan tinggi dengan beberapa persyaratan tertentu. Artinya, kandidat belum sepenuhnya dinyatakan diterima karena belum memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan, misalnya sebagai berikut:
a. TOEFL/IELTS belum memenuhi skor yang disyaratkan.
b. Belum menyerahkan tema riset/penelitian.
c. Belum menyerahkan dokumen untuk persyaratan pendaftaran perguruan tinggi, contohnya ijazah dan transkrip nilai.
d. Belum menyerahkan pernyataan sponsorship, dll.
Sederhananya, Adjani diterima di 5 kampus itu, namun harus melengkapi sejumlah persyaratan yang dibutuhkan untuk diterima sepenuhnya.
Ditemui tim 20detik di Studio TransTV pada Rabu (10/5/2023) malam kemarin, Djani, didampingi sang ibunda Alya Rohali, mengutarakan kebahagiaannya diterima di 5 kampus top Inggris. Djani pun membagikan sedikit tips di balik kesuksesannya menembus 5 kampus top Inggris.
"Hasil yang aku terima dari S1 itu sangat berpengaruh dalam application buat S2. Mungkin selain itu tips dari aku, kita nanti S2 itu yang penting nulis namanya personal statement, semacam essay gitulah. Nah itu tipsnya bisa juga tanya ke orang-orang yang jago bahasa Inggris atau punya pengalaman di situ, karena mereka itu punya insight yang oke dan kita semua tuh belum tahu kalau mereka nggak kasih tahu," tutur lulusan cumlaude Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,64 ini.
Pertajam Soft Skill
Djani juga memberikan pesan agar semasa kuliah mempertajam soft skill dengan mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi di kampus.
"Pastinya ada sih (non-akademik), aku tuh pas SMA, pas kuliah, aku ikut organisasi, kepanitiaan karena itu nge-build kita supaya bisa membuat kita kerja baik sama orang, terus mengasah public speaking gitu. Karena menurut aku soft skil seperti itu penting, jadi nggak hanya akademik doang," jawab Djani ketika ditanya sisi non-akademik yang dilakukan.
"Apalagi kalau misalnya kita les bahasa Inggris untuk universitas itu kan, ada speakingnya, ada readingnya. Nah speaking ini kan require untuk kita menjawab pertanyaan dari dia dan dia itu ngelihat how we handle the question. Jadi menurut aku soft skill penting untuk dipelajari," pesan Djani, dilansir dari video 20detik, ditulis Kamis (11/5/2023).
Djani juga mengungkapkan keinginan dan cita-citanya mengikuti jejak ibunda yang kini berprofesi sebagai notaris.
"Aku memang sebenarnya tertarik sih berkecimpung di dunia hukum. Akhirnya itu aku pengen jadi notaris kayak mama. Cuma ya sebagai notaris itu juga bagusnya punya wawasan yang lain juga terutama hukum luar juga karena kan mama itu banyak bekerja sama juga dengan company global juga ya," ungkapnya.
Lantas dari 5 kampus di Inggris itu mana yang akan dipilih Djani? Djani mengisyaratkan akan memilih kampus yang ada di London. Dalam reels-nya, Adjani menuliskan salah satu pilihan utamanya adalah di King's College London.
"Aku sebenarnya masih ada 2 sih karena, kebetulan kemarin itu yang terakhir baru banget jadi emang masih dalam masa berpikir di antara dua kampus ini, Insyaallah. Itu di London dua-duanya," kata Adjani.
Pesan Sang Bunda Alya Rohali
Alya Rohali sang bunda mengatakan bahwa diterimanya Djani di 5 kampus top Inggris itu adalah kesempatan yang baik bagi Djani untuk mandiri. Karena selama ini, Djani segala sesuatunya masih bertanya kepadanya.
"Aku minta dia untuk pergi karena supaya dapat pengalaman baru, wawasan baru, terus aku juga pengen ngajarin dia supaya lebih mandiri lagi. Karena jujur, Jani ini apa-apa masih suka nanya aku mulu gitu ya jadi aku pengen dia bisa agak jauh, jadi belajar bikin dia memutuskan sendiri segala sesuatunya tanpa harus nanya-nanya mamanya gitu. Jadi bukan cuma secara akademik tapi juga softskill yang lain sih yang aku pengen dia dapetin," tutur Alya.
Meski mendorong Djani untuk berkuliah di luar negeri dan mandiri, Alya Rohali mengaku ada rasa khawatir. Namun, Alya sadar, sudah waktunya melepas sang putri ke gerbang kemandirian. Lagi pula, Djani tak akan terlalu lama di London, 2 semester sekitar 9-12 bulan.
"Khawatir pasti ya, namanya juga anak ada di rumah juga kita masih khawatir. Cuma kita sebagai orang tua memang sudah waktunya, sudah masanya memang harus ya sudah gitu. Maksdunya ngelepas anak supaya belajar, gimana caranya dia bisa hidup tanpa kita. Karena mungkin pada akhirnya kan akan seperti itu. Itu sudah harus dilegowoin lah. Salah satunya ya memang harus ke luar negeri. Tapi aku pikir ini salah satu cara yang oke juga lah. Supaya dia dapat pengalaman baru," papar presenter senior itu.
(nwk/pal)
