Dosen Universitas Bangka Belitung: Praktisi Mengajar Tingkatkan Soft Skill Mahasiswa

ADVERTISEMENT

Dosen Universitas Bangka Belitung: Praktisi Mengajar Tingkatkan Soft Skill Mahasiswa

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 29 Mar 2023 20:00 WIB
(Nikita Rosa Damayanti/detikcom)
Foto: (Nikita Rosa Damayanti/detikcom)
Jakarta -

Program Praktisi Mengajar telah berlangsung selama 1 tahun di Universitas Bangka Belitung. Program ini memberikan kesempatan bagi para praktisi untuk berbagi tentang keilmuannya kepada mahasiswa.

Aditya Pamungkas dosen Universitas Bangka Belitung sebagai dosen pendamping praktisi mengakui Praktisi Mengajar di Universitas Bangka Belitung menarik peminat para praktisi. Dari 34 mata kuliah yang dibuka, sebanyak 150 praktisi berminat untuk menjadi dosen praktisi.

"Nah di dosen-dosen kami pun semuanya ke-31 itu sangat antusias. Terutama dalam hal berkolaborasi dalam sistem praktisi mengajar di mana ada sebagian memiliki partner praktisi, ada yang betul-betul mencari dari praktisi," ungkap Adit di Universitas Bangka Belitung, Rabu (29/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli di bidangnya disebut memberikan model pembelajaran baru pada mahasiswa. Selain diskusi, mahasiswa juga diajak untuk melakukan kelas industri atau berkunjung ke perusahaan praktisi.

"Kami menyiapkan 2 pertemuan khusus dari jadwal yang telah praktisi siapkan berkunjung ke kantor bidang. Kami satu kelas ke kantor, berkuliah di sana, hal-hal apa saja yang ada di kantor," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lewat pembelajaran ini, Adit mengakui mahasiswa tidak hanya diasah kemampuan akademiknya, tetapi juga soft skills.

Mahasiswa Diasah Soft Skills Melalui Praktisi Mengajar

Para praktisi tidak hanya memberikan teori, tetapi memberikan studi kasus berupa fenomena nyata. Mahasiswa akan diminta berdiskusi dan berdebat di kelas.

"Ketika saya lihat memang soft skill itu muncul," ujarnya.

Adapula tugas di mana mahasiwa diminta untuk membuat instrumen meteorologi sederhana. Ketika mahasiswa diberikan tugas tersebut, jelas Adit, mereka akan berpikir secara kreatif.

"Mereka tidak diberi tahu bagaimana caranya tapi mereka bisa melihat tantangan tersebut. mereka selesaikan secara kreatif," kata dosen Ilmu Kelautan itu.

Saat kelas berlangsung praktisi juga akan membawa alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan nyata. Sehingga, antara mahasiswa dan praktisi pun saling melakukan transfer ilmu.

"Saya lihat tidak hanya kemampuan akademiknya meningkat, dari segi pembelajaran lebih variatif. Tapi dalam segi pembawaan kelas untuk lebih berpikir kritis, kemudian kreatif, lebih problem solver. Jadi tantangan yang ada di lapangan haru bisa mereka catikan solusi dari bidang mereka," pungkasnya.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads