Dikutip dari laman resmi Universitas Indonesia (UI), tanaman telang ditemukan oleh seorang penjelajah bernama Jacob Breyne pada abad 17.
Penamaan Clitoria ternatea berasal dari ungkapan Breyne yang menyebut kembang telang sebagai "flos clitoridis ternatensibus" atau yang berarti bunga clitoris dari Ternate.
Tanaman telang memiliki ciri khas berbentuk mahkota bunga melebar bagai sayap kupu-kupu dengan biji mirip kedelai.
Punya Banyak Manfaat
Tanaman telang tidak hanya bermanfaat sebagai pewarna alami pada masakan. Namun, juga banyak dimanfaatkan secara tradisional oleh masyarakat Indonesia.
Khususnya dalam bidang kesehatan, mulai dari meredakan batuk, mengatasi diare, hingga meningkatkan imunitas tubuh.
Manfaat lain yang jarang diketahui dan diteliti adalah bisa mencegah kerontokan rambut pada pria. Pada biji telang, terdapat senyawa beta-sitosterol yang mampu menghambat kerontokan rambut.
Bahkan, jumlah beta-sitosterol pada bagian biji ini enam kali lebih banyak dibandingkan bagian bunganya.
Diteliti oleh Mahasiswa UI
Dengan manfaat biji telang tersebut, Tim PKM-Riset Eksakta (PKM-RE) UI kemudian melakukan riset untuk mengetahui potensi biji telang dalam mencegah kerontokan rambut terutama pada pria.
Berbekal studi berbagai literatur, lima mahasiswa Fakultas Farmasi UI melakukan pengujian kepada hewan coba atau yang biasa disebut dengan uji in vivo.
Lima mahasiswa UI tersebut adalah Vania Nathaniela (Farmasi 2019), Christsa Angela (Farmasi 2019), Patricia Felia Budijarto (Farmasi 2019), Yohan Baptista Adidharma Wilie (Farmasi 2020), dan Hosea Imanuel (Farmasi 2020).
Berawal dari Keluhan Sanak Keluarga
Salah satu perwakilan tim, Patricia, mengatakan, studi ekstraksi biji telang didorong atas dasar keluhan permasalahan kerontokan rambut dari sanak keluarga anggota tim.
"Ayah saya mengalami kerontokan rambut pada usia 52 tahun. Suatu sore, saya mengamati Ayah yang sedang menyiram tanaman telang di pekarangan rumah. Pada potret Ayah dan telang dalam satu frame, saya terpikirkan, apakah tanaman kesayangan Ayah bisa mengatasi keluhannya?" ujarnya dikutip dari laman resmi UI, Rabu (23/11/2022).
Pikiran itu kemudian dibicarakan Patricia kepada rekan timnya yakni Vania dan Christsa. Kemudian mereka mulai mendalami permasalahan dan berkompetisi dalam ajang PKM dengan membawa gagasan tersebut.
"Yohan dan Hosea segera membantu mencari literatur yang berkaitan dengan ide tersebut," terang Patricia.
Terbukti Mencegah Kerontokan Rambut
Dalam penelitian, tim mahasiswa UI melakukan proses ekstraksi biji telang, dilanjutkan dengan pemberian ekstrak dengan variasi konsentrasi 20%, 40%, dan 80% pada permukaan kulit mencit (tikus rumah) jantan selama 10 hari.
Hasilnya, setiap variasi konsentrasi uji menunjukkan hasil positif secara visual untuk mencegah kerontokan rambut pada mencit.
Meski demikian, pada konsentrasi 40%, area kerontokan dapat dinyatakan paling kecil dan paling mirip dengan kulit mencit yang diberikan obat penumbuh rambut, sehingga dinilai paling efektif.
Dengan adanya penelitian ini, tim berharap, dapat menjadi alternatif bagi permasalahan kerontokan rambut pada pria.
Menurut mereka, tanaman telang juga perlu diberdayakan untuk kepentingan riset di masa mendatang.
(faz/nwk)