Pertama di Indonesia, UNJ Produksi Alat Resusitasi Jantung & Paru

ADVERTISEMENT

Pertama di Indonesia, UNJ Produksi Alat Resusitasi Jantung & Paru

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 22 Nov 2022 09:30 WIB
Tim peneliti Universitas Negeri Jakarta (UNJ) berhasil menciptakan alat Resusitasi Jantung dan Paru
Foto: Doc. UNJ/Tim peneliti Universitas Negeri Jakarta UNJ ciptakan alat Resusitasi Jantung dan Paru
Jakarta -

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) resmi meluncurkan inovasi Alat Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) pada Jumat, 18 November 2022 lalu.

Ketua peneliti Alat RJP UNJ, Rafiuddin Syam, Ph.D menyampaikan bahwa alat RJP ini sederhana sekaligus menjadi yang pertama yang diproduksi di Indonesia.

"Tidak ada satupun yang memproduksinya di dalam negeri, berarti hanya di UNJ-lah yang memproduksi pertama untuk alat resusitasi jantung paru ini," ujarnya dikutip dari laman resmi UNJ, Senin (21/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keunggulan Alat RJP UNJ

Dalam pemaparannya, dosen program studi Pendidikan Teknik Elektronika FT UNJ itu menyebut kelebihan alat RJP buatan UNJ yakni waktu pasang yang lebih cepat.

"Tidak sampai 5 menit, bahkan kurang dari satu menit sudah terpasang," terang Rafiuddin.

ADVERTISEMENT

Alat tersebut juga sudah dipatenkan menjadi milik UNJ. Bahkan untuk royalti sudah dipersiapkan sekitar 5% untuk UNJ dari harga yang dijual oleh PT. Mandiri Jaya Medika nantinya.

"Tidak ada produk yang sempurna, kami akan menyempurnakan produk hingga menjadi unit yang bagus dan bernilai untuk dijual kepada masyarakat," imbuh Rafiuddin.

Berusaha Mencari Mitra

Dalam kesempatan yang sama, Ridwan Saleh selaku Direktur PT. Mandiri Jaya Medika menyambut baik dengan adanya alat ini.

Menurutnya, karena ada Inpres Nomor 2 Tahun 2022, industri kesehatan digunakan untuk menggunakan produksi dalam negeri.

"Jadi rumah-rumah sakit yang ada saat ini tidak diperbolehkan membeli produk-produk yang berlisensi luar negeri. Jadi kami berusaha mencari mitra," ucapnya.

"Ini merupakan suatu angin segar dan kebahagiaan untuk saya sendiri, karena saya merupakan alumni UNJ dan akhirnya kampus saya turut berpartisipasi pada produksi alat kesehatan, dan tentu UNJ memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk menciptakan alat kesehatan yang lain nantinya," tutup Ridwan.

Inovasi UNJ untuk Masyarakat dan Dunia Kesehatan

Sementara itu, apresiasi rasa bangga dan terima kasih datang dari petinggi di UNJ. Mulai dari Rektor hingga Dekan FT UNJ.

Rektor UNJ, Prof. Komarudin menyampaikan kegembiraannya karena iklim inovasi senantiasa tumbuh di UNJ.

"Salah satu inovasinya apa yang kita saksikan hari ini dari dosen FT UNJ yang membuat Alat Resusitasi Jantung dan Paru. Semoga FT UNJ diharapkan menjadi lahan subur bagi inovasi yang ada di UNJ," tuturnya.

Apresiasi lainnya datang dari Dekan FT UNJ, Dr. Uswatun Hasanah, yang mengaku sangat bangga dan mengapresiasi atas penelitian yang dibuat Rafiuddin Syam, Ph.D dan tim dosen FT UNJ lainnya.

"Semoga Alat RJP ini dapat menjadi salah satu sumbangsih inovasi perguruan tinggi untuk masyarakat, khususnya dunia kesehatan," ujarnya.

Di akhir, Prof. Ucu Cahyana selaku Ketua LPPM UNJ menuturkan bahwa kegiatan launching ini merupakan bagian dari kegiatan hibah Matching Fund Kedaireka 2022.

Dijelaskan Prof. Ucu, Matching Fund Kedaireka menjadi suatu dana hibah dari kementerian. Bentuknya yakni hibah program, karena sejak awal dibuatnya harus mempunyai mitra.

"Jadi harus punya matching dengan pihak dunia industri. Jadi kemitraan ini menjadi kunci utama. Saya kira, kegiatan ini sebagai awalan untuk membuka kerja sama dengan pihak industri, sehingga nantinya menghasilkan income bagi UNJ," paparnya.

"Untuk itu harus kita bangun awalan yang baik ini. Semoga apa yang dikembangkan tidak hanya produk E-RJP saja, tetapi produk-produk lainnya. Dan menyempurnakan lagi produk-produk yang sudah ada," tutup Ketua LPPM UNJ tersebut.

Sebagai informasi, pada acara peluncuran Alat RJP UNJ, juga turut dihadiri oleh Drs. Ridwan Saleh selaku Direktur PT. Mandiri Jaya Medika, Dr. dr. Muzakkir Amir, SpJP(K) dan dr. Agustinus Fatola selaku Dokter Ahli Jantung RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar, Dr.Ir.Andi Amijoyo Mochtar, MSc dari Universitas Hasanuddin, dan perwakilan dari Rumah Sakit Jakarta.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads