Impian generasi muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi terjawab dengan adanya Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Dengan kartu ini, generasi muda dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tanpa khawatir adanya kendala finansial.
Salah satu impian tersebut terbersit di benak Adriana Manosel Sawiat Duwit, anak muda dari Papua yang lolos seleksi mandiri sebagai salah satu penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 di Fakultas Kedokteran Universitas Papua.
"Saya ingin menjadi dokter di rumah sakit di kota kelahiran saya sebab masih kekurangan tenaga kesehatan," ungkap Adriana dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah penerima KIP Kuliah Merdeka tahun 2022 lainnya adalah Fauzan Hafidz, anak dari keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Kota Kinabalu, Malaysia. Ia menuturkan tantangan yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia di pedalaman Kalimantan dalam mendapatkan akses pendidikan.
"Saya mewakili siswa dan siswi di Kota Kinabalu, bersyukur KIP Kuliah hadir karena di Kota Kinabalu, anak-anak Indonesia sangat kesulitan akses pendidikan dan juga akses internet. KIP Kuliah membantu kami untuk bisa kuliah, apalagi banyak diantara kami yang berada di pedalaman Kalimantan, " jelas Fauzan.
Fauzan yang lolos seleksi penerima mahasiswa di program Studi Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jakarta berusaha untuk menjaga amanah KIP Kuliah Merdeka yang telah diterimanya.
"Saya ingin fokus mengembangkan diri agar bisa menjadi aset yang berharga bagi Indonesia. Mudah-mudahan pemerintah terus memberi kemudahan bagi anak-anak yang sulit akses pendidikan tinggi, seperti di Sabah," tutur Fauzan.
Sementara itu, hadirnya KIP Kuliah Merdeka yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tersebut juga disyukuri oleh mahasiswa yang mengambil program studi D4 Mekatronika di Politeknik Batam, Muhammad Sofian Ariwana.
"KIP Kuliah menurut saya sangat membantu. Memang orang tua saya bisa dibilang tidak kekurangan walaupun disebut cukup juga tidak. Namun untuk menunjang kuliah cukup besar dananya, maka KIP Kuliah ini sangat membantu, " kata Sofian.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan KIP Kuliah Merdeka adalah upaya Kemendikbudristek dalam memberikan akses pendidikan tinggi yang merata, berkualitas, dan berkesinambungan.
"Ini jadi kebijakan yang akan mewujudkan bukan hanya keadilan sosial. Namun, mobilitas sosial yang lebih tinggi sehingga anak yang berprestasi tapi kurang mampu bisa mencapai mimpi setinggi-tingginya," ucap Nadiem.
Di sisi lain, Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Abdul Kahar menuturkan calon mahasiswa yang berminat untuk kuliah tahun ini dan memenuhi kriteria penerima KIP Kuliah Merdeka jangan ragu untuk mendaftar.
"Karena, dengan adanya KIP Kuliah Merdeka tidak ada lagi alasan bagi para pelajar untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Semua bisa kuliah dengan KIP kuliah, karena pemerintah sudah menyiapkan bantuan untuk melanjutkan pendidikan asalkan dengan sungguh-sungguh," imbuh Kahar.
(fhs/ega)