.webp)
Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Dr Is Fatimah SSi, MSi berhasil masuk dalam jajaran peneliti terbaik dunia versi Stanford University. Dalam pemeringkatan bertajuk "Top 2% World Ranking Scientists", Profesor UII tersebut berhasil menjadi salah satu wakil Indonesia.
Ajang pemeringkatan tahunan Stanford University tersebut memberikan penilaian berdasarkan reputasi hasil publikasi penulis dan dikelola oleh tim peneliti yang terdiri dari Prof John Ioannidis, Kevin Boyack, dan Jeroen Baas.
Pada raihan pemeringkatan tahun 2022 ini, Prof Is Fatimah menempati Top 2% untuk kategori capaian Single Year. Selain itu, dia juga menjadi salah satu dari 29 orang yang mewakili Indonesia untuk kategori tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi UII, Prof. Is Fatimah mengatakan bahwa penilaian untuk pemeringkatan "Top 2% World Ranking Scientists" tidak hanya berdasarkan reputasi publikasi, namun juga terdapat penilaian untuk topik yang dipilih.
"Pemeringkatan tidak tergantung pada besarnya h-indeks saja, namun juga kriteria konsistensi topik dan posisi sebagai corresponding author," terangnya.
Menerbitkan 7 Buku Nasional dan 3 Buku Internasional
Pencapaian yang diraih Guru Besar UII bukanlah hal yang instan. Prof Is Fatimah telah melewati kerja keras dan semangat yang tinggi dalam menekuni bidang penelitian.
Pencapaiannya pada ajang pemeringkatan tahunan ini juga tidak lepas dari dedikasi tak kenal lelah dan keseriusannya sebagai seorang peneliti.
Tercatat hingga saat ini, Prof Is Fatimah telah menerbitkan total 7 buku berskala nasional dan 3 buku berskala internasional.
Berdasarkan data yang dihimpun, ia telah memperoleh setidaknya 2.546 total sitasi, 24 h-indeks, dan 72 i10-indeks dari semua buku yang telah diterbitkan.
Penelitian Tentang Pelestarian Lingkungan dan Energi
Pada penelitiannya, Prof Is Fatimah berfokus pada topik pelestarian lingkungan dan energi sekaligus menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan capaian SDG's dengan melakukan penelitian terhadap nanomaterial untuk aplikasi remediasi lingkungan dan energi.
Implementasi hasil penelitian bidang kimia yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat luas, namun memerlukan sedikit waktu.
"Berkaitan dengan bidang penelitian yang merupakan bidang kimia, aplikasi hasil penelitian membutuhkan hilirisasi yang panjang, secara umum selama ini beberapa merupakan penelitian kerjasama yang menjadi landasan riset pengembangan/lanjutan. Beberapa hasil penelitian diwujudkan dalam luaran penelitian beberapa buku referensi," paparnya.
Kunci Keberhasilan sebagai Seorang Peneliti
Sejauh pengalamannya, Prof Is Fatimah menuturkan bahwa semangat dan rajin membaca bisa menjadi kunci keberhasilan.
Selain itu, kepedulian terhadap masyarakat juga menjadi sumber motivasinya untuk terus konsisten dalam melakukan penelitian dan publikasi.
"Tidak ada motivasi khusus untuk menjadi top 2% atau apapun, hanya sebenarnya berniat menyebarluaskan hasil-hasil penelitian melalui publikasi yang bermanfaat sekaligus berupaya mengupdate keilmuan," ujarnya.
Guru besar UII tersebut juga memberikan pesan motivasi untuk para mahasiswa dan dosen yang memiliki kemauan untuk berkarya demi bangsa Indonesia.
"Saya yakin para dosen yang lebih muda dan mahasiswa UII memiliki kesempatan yang lebih luas dan kemampuan akademik yang dapat mendukung untuk terus berkarya demi UII dan Indonesia. Tetap tekuni bidang keilmuan, rasa ingin tahu dan berusaha menghasilkan inovasi bermanfaat," pungkasnya.
Lihat juga video 'Komisi X Mau Mendikbud Nadiem Jadi Mediator Konflik Dosen-Rektor ITB':
(faz/nwy)
