5 Hal yang Bisa Dilakukan jika Telanjur Salah Jurusan, Maba Catat Ya!

ADVERTISEMENT

5 Hal yang Bisa Dilakukan jika Telanjur Salah Jurusan, Maba Catat Ya!

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 13 Okt 2022 19:00 WIB
Ilustrasi kuliah di luar negeri
Ilustrasi hal-hal yang dapat dilakukan jika salah jurusan. Foto: Dok. Getty Images
Jakarta -

Problem salah jurusan bisa dialami siapa saja dan karena berbagai sebab. Masalah ini umumnya dirasakan ketika menjadi mahasiswa baru.

Apabila sudah telanjur, kalian tak perlu buru-buru memutuskan langsung pindah jurusan atau bahkan pindah kampus. Simak beberapa tips yang dapat dilakukan jika kalian mengalaminya.

Hal-hal yang Bisa Dilakukan jika Salah Jurusan

1. Kerucutkan Masalahnya

Pertama-tama, cari tahu apa yang kalian tidak sukai dari jurusan yang diambil. Cari tahu apakah jurusan kalian terlalu sulit atau malah terlalu mudah, beban tugasnya terlalu besar, atau mungkin yang lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemungkinan penyebab rasa tidak suka itu bisa ada banyak, sehingga kalian perlu tahu apa solusinya.

Sebelum memutuskan perubahan yang drastis, pertimbangkan juga apakah masalahnya ada pada diri sendiri. Mengutip dari Oxford Royale Academy, peralihan dari sekolah ke jenjang universitas adalah perubahan signifikan yang bisa mengganggu kesehatan mental siapa pun.

ADVERTISEMENT

Apabila kalian merasa tidak baik-baik saja, tetapi tidak paham apa penyebabnya, bisa jadi yang perlu kalian temui adalah dokter atau pakar kesehatan mental.

2. Cari Dukungan

Setelah mengerucutkan masalahnya, coba cari dukungan ke pihak konseling fakultas/jurusan atau siapa pun yang kalian nilai dapat memberikan saran. Manfaatkan sumber dukungan yang ada di sekitar kalian dan jangan khawatir bahwa masalah kalian tidak cukup serius.

Meskipun tidak ada jaminan bahwa kalian akan memperoleh pengalaman yang positif, setidaknya cara ini tidak ada salahnya untuk dicoba. Selain itu, mengunjungi konseling fakultas atau jurusan juga dapat membuat kalian mencari tahun soal biaya tambahan jika ingin mengubah jurusan atau yang lainnya.

3. Pilih Komposisi Mata Kuliah dengan Hati-hati

Barangkali, sebelumnya kalian sudah sempat dilema antara dua jurusan yang mirip dan berakhir merasa memilih jurusan yang keliru. Apabila memang hal ini yang terjadi, perlu diketahui bahwa dua jurusan atau prodi bisa memiliki banyak unsur yang saling tumpang tindih.

Setelah tahun pertama perkuliahan pada khususnya, jurusan kalian memiliki kemungkinan menawarkan beberapa materi interdisipliner dari jurusan lain yang ingin kalian ambil. Mungkin kalian bisa melanjutkan perkuliahan dengan mengambil berbagai mata kuliah yang lebih disukai. Namun, bicarakan juga hal ini dengan dosen pembimbing akademik.

4. Pindah Jurusan

Universitas biasanya tidak cukup senang ketika mahasiswa pindah ke jurusan lain, tetapi biasanya tetap diizinkan ketimbang keluar atau berhenti kuliah. Pindah jurusan ini adalah salah satu alternatif ketika kalian menyukai kampusnya, tetapi tidak untuk jurusan atau prodi yang sudah diambil.

Jika memang hendak melakukannya, pertimbangkan juga bagaimana tingkat kesulitan jurusan yang dituju.

Pilihan ini pun mungkin lebih mudah ketimbang pindah universitas. Namun, tetap saja perhatikan apakah masalahnya adalah ketidakcocokan dengan jurusan atau kampus.

5. Ambil Jurusan Pascasarjana yang Berbeda

Bagaimana jika situasinya adalah kalian baru sadar salah jurusan di akhir studi? Hal ini bisa saja terjadi saat jurusan yang diambil pada faktanya tidak mengantarkan kepada pekerjaan yang diinginkan.

Apabila itu terjadi, maka salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah mengambil gelar S2 lintas jurusan.

Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan jika detikers merasa salah jurusan. Tetap semangat ya!




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads