Tahun ini, MM UGM berhasil memperbaiki posisinya dua tingkat dari tahun sebelumnya, yaitu pada peringkat 74 dunia. Dengan hasil tersebut, UGM juga menyabet peringkat ke- 40 se-Asia.
Prof. Eduardus Tandelilin selaku Direktur MM UGM Kampus Jakarta menjelaskan, pemeringkatan tersebut juga mengikutsertakan 300 program MBA di seluruh dunia.
Tandelilin mengatakan terdapat lima aspek penilaian yang menjadi metode dalam QS Global MBA Ranking, yaitu:
- Employability
- Return on Investment
- Entrepreneurship and Alumni Outcomes
- Thought Leadership
- Class and Faculty Diversity
"MM UGM menduduki peringkat 151-200 untuk aspek Class & Faculty Diversity dan Thought Leadership," kata Tandelilin dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (7/10/2022).
Rahasia UGM Raih Peringkat Dunia
Lebih lanjut Tandelilin memaparkan bahwa kenaikan peringkat prodi MM FEB UGM tidak lepas dari komitmen MM FEB UGM secara konsisten dalam melakukan inovasi dan memperluas engagement dengan para pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri baik alumni dan mitra industri.
"Dengan lebih dari 39 universitas mitra luar negeri, MM UGM yang memiliki misi untuk mengembangkan pemimpin bisnis strategis yang berintegritas, terus memperluas dan memperdalam kolaborasi internasionalnya," tambahnya.
Selain itu, MM UGM juga menjadi pionir dalam mengembangkan program ASEAN Master in Sustainability Management yang kini telah memasuki batch ke-2 dengan 18 mahasiswa dari berbagai negara di ASEAN dan 11 mahasiswa Eropa.
"Program ini didanai sepenuhnya oleh pemerintah Norwegia dan bekerja sama dengan ASEAN University Network (AUN) dan University of Agder, Norwegia," jelas Tandelilin.
Amin Wibowo, Ph.D selaku Direktur MM UGM Kampus Yogyakarta menyampaikan rasa syukur dengan rekognisi internasional ini yang menurutnya untuk ketiga kalinya.
"Ini merupakan tahun ketiga bagi MM UGM menjadi salah satu sekolah bisnis yang masuk perangkingan yang diselenggarakan oleh lembaga perankingan dunia QS. Kompetisi semakin ketat dengan naiknya jumlah program MBA yang teranking, yakni dari 286 program pada tahun 2021 menjadi 300 program pada tahun 2022," ujarnya.
Menurut Amin, pengakuan dari dunia internasional ini tidak lepas dari kontribusi lebih dari 14.000 alumni yang tergabung dalam Kafegama MM.
Mereka menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan di MM UGM melalui kerja sama di program immersion, guest lecture dan sertifikasi. "Perankingan dunia bukanlah tujuan utama, namun merupakan cermin dan pemacu bagi kami untuk bekerja lebih keras dan berkolaborasi," tandasnya.
(rah/rah)